BULELENG-fajarbali.com | Pendapatan yang dicapai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng ditahun 2025 tidak sesuai dengat target. Dimana RSUD Buleleng dalam menarget pendapatan ditahun 2025 ini terlalu besar sebesar Rp 257 Milyar. Hal tersebut yang mengakibatkan pendapatan yang dialami RSUD mengalami penurunan hingga Rp 40 milyar. Hal tersebut terungkap saat Komisi IV DPRD Kabupaten Buleleng menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Kesehatan, RSUD Singaraja serta dua Rumah Sakit Pratama yang ada di Kabupaten Buleleng.
Menurut Direktur RSUD Singaraja Ketut Suteja Wibawa saat dikonfirmasi seusai RDP di DPRD Kabupaten Buleleng menurutkan penurunan terhadap target yang dimiliki RSUD Singaraja lantaran ditahun ini RSUD Singaraja terlalu memasang target yang sangat tinggi sehingga hal itu yang mengakibatkan penurunan yang dilaminya.”Saya yakin akibat pemasangan target ditahun ini yang mengakibatkan penurunan terhadap target hingga 40 milyar,”tutur Wibawa.
Dimana lanjut dia target yang dipasang ditahun 2025 sebesar Rp 257 milyar dimana dalam pencapain target hanya mampu dilakukan sebesar 90 persen.”Untuk target ditahun ini kami dipatok sebesar Rp 257 milyar dan melihat sisa waktu yang tinggal dua bulan ini kami yakin hanya bisa mencapai target hingga 90 persen dari target yang dipasang,”lanjutnya.
Selain tingginya target yang dipasang, pihaknya juga memprediksi penurunan atas target tersebut diakibatkan karena banyaknya persaingan rumah sakit yang ada di Kabupaten Buleleng.”Penurunan target ini juga kami melihat akibat persaingan rumah sakit yang sangat ketat yang ada di Kabupaten Buleleng. Layanan rumah sakit itu sangat banyak tentunya membawa dampak terhadap pendapatan kami di RSUD Singaraja,”tambahnya.
Terus bagaimana pendapat DPRD? Ketua Fraksi dari PDI P Kadek Turkini saat dikonfirmasi pihaknya menginginkan secara detail penyebab penurunan pendapatan yang dialami oleh RSUD Singaraja.”Dengan penurunan ini kami inginkan secara detail pos-pos mana yang mengakibatkan penurunan suatu rumah sakit daerah yang ada di Kabupaten Buleleng. Hal ini kami menginginkan dalam penjelasan disertai dengan data akurat sehingga kami bisa melihat serta memprediksi kekurangan dan kelebihan tersebut,”jelasnya dengan lantang.
Bahkan dirinya mengingatkan kepada pihak RSUD dengan penurunan pendapatan ini diakibatkan karena penurunan pelayanan yang dilakukan RSUD kepada masyarakat sehingga masyarakat beralih ke RS lain yang ada di Buleleng.”Saya ingin melihat dengan jelas dan saya tidak menginginkan penurunan pendapatan ini diakibatkan karena pelayanan terhadap masyarakat menurun sehingga masyarakat Sebagian besar beralih ke rumah sakit yang lain sehingga pendapatan menurun. Saya harapkan pelayanan harus utama karena Kesehatan bagi masyarakat itu sangat mahal,”lanjut politisi asal Desa Kalibubuk tersebut. @gus










