Melalui KAT, UNR Turut Membangun Negeri dari Desa

IMG-20250915-WA0017
Universitas Ngurah Rai (UNR) melepas sebanyak 310 mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Aplikatif Terpadu (KAT) Tahun Akademik 2025/2026. Para peserta akan diterjunkan ke 20 desa yang tersebar di lima kabupaten/kota di Bali.

DENPASAR-fajarbali.com | Universitas Ngurah Rai (UNR) melepas sebanyak 310 mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Aplikatif Terpadu (KAT) Tahun Akademik 2025/2026. Para peserta akan diterjunkan ke 20 desa yang tersebar di lima kabupaten/kota di Bali.

Sebelum turun ke desa sasaran, mahasiswa terlebih dahulu mengikuti pembekalan di Auditorium UNR, Minggu (15/9/2025).

Ketua Panitia KAT UNR 2025/2026, Yudistira Adnyana, SE., M.Si., menjelaskan bahwa KAT tahun ini mengusung tema “Keberlanjutan” dengan konsep desa binaan yang dilaksanakan secara berkelanjutan selama beberapa tahun.

“Nah tentu kegiatannya macam-macam, kegiatannya temanya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Terkait dengan UMKM, desa wisata, terkait dengan pengolahan sampah, dan juga program membangun kesadaran hukum di tingkat masyarakat desa,” jelasnya.

Ia menambahkan, setiap kelompok KAT terdiri dari 15 mahasiswa dengan dua dosen pendamping lintas disiplin ilmu. Tiap kelompok juga akan bermitra dengan salah satu unsur masyarakat, seperti UMKM, Pokdarwis, LPD, maupun desa adat, tergantung pada permasalahan yang dihadapi. Menurut Yudistira, program ini bersifat bertahap dan berkelanjutan. 

“Nanti masing-masing kelompok akan melakukan pemetaan terhadap permasalahan yang dianggap urgent dan realistis untuk dilaksanakan secara bertahap. Misalnya kalau tahun ini sosialisasi, maka tahun depan bisa dilanjutkan dengan pelaksanaan program yang sifatnya fisik,” ujarnya.

Sejauh ini, UNR telah memiliki beberapa desa binaan, antara lain Desa Abuan, Desa Peguyangan Kangin, Desa Kuwum, dan Desa Kluse Gianyar.

“Untuk Desa Kluse memang masih dalam proses. Karena kita baru dua tahun, ini tahun ketiga. Mudah-mudahan tahun ini sudah mulai kelihatan hasilnya kalau berkelanjutan,” tambahnya.

Perbekel Desa Abuan, I Wayan Widnyana, menyambut baik program KAT dari UNR. Menurutnya, program KAT dapat dipadukan dengan program kerja desa sehingga saling melengkapi.

BACA JUGA:  Tim Kampus Siaga Bencana Poltekkes Kemenkes Denpasar Turut Tangani Dampak Banjir

“Program KAT dari UNR dimatchkan dengan program desa. Mana yang cocok dan sesuai, itulah yang akan kita laksanakan bersama-sama dengan mahasiswa ketika turun ke desa kami,” ujarnya.

Ia mencontohkan, pada tahun pertama pelaksanaan, peserta KAT UNR telah membantu Desa Abuan dalam pembangunan teba modern, yakni tempat pengolahan sampah berbasis sumber yang saat ini tengah gencar disosialisasikan pemerintah.

“Mahasiswa saat itu sudah membangun beberapa titik teba modern, termasuk di depan kantor desa dan di fasilitas adat. Memang karena dana terbatas jumlahnya masih sedikit, tetapi paling tidak hal itu sudah memberikan edukasi kepada masyarakat kami,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa desa sangat membutuhkan kontribusi dari kalangan akademisi untuk mempercepat pembangunan. “Kami orang desa sangat memerlukan sentuhan dari para akademisi agar desa bisa berkembang lebih baik. Kami siap berkolaborasi dengan mahasiswa mana pun yang mau turun ke desa kami,” kata dia.

Scroll to Top