BANGLI - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Menyusul adanya salah satu warga br. Penida Kelod, Tembuku, Bangli yang menjalani perawatan dan isolasi di RSU Bangli karena meski berstatus Orang Tanpa Gejala namun dari hasil rapid test positif Covid-19, Dinas Kesehatan Bangli telah melakukan rapid test terhadap keluarga yang bersangkutan, Senin (13/04/2020). Hasil dari rapid test yang dilakukan pada Senin (14/04/2020) siang ini, terhadap enam anggota keluarga yang tinggal di wilayah Br. Sama Undisan, desa Jehem, Tembuku ini, hasilnya negative.
Kadis Kesehatan Bangli, dr. I Nengah Nadi saat dikofirmasi membenarkan hal itu. Dijelaskan, warga yang berstatus OTG termasuk keluarganya, sejatinya merupakan warga asli Dusun Penida, Desa Tembuku, Kecamatan Tembuku. Namun selama ini memang tinggal menetap di Banjar Sama Undisan, Desa Jehem.
Kata dr. Nengah Nadi, ada enam orang yang dirapid test. Yakni, kedua orangtuanya, adiknya, istri, anaknya, dan sopir yang sebelumnya menjemput OTG itu ke Bandara Ngurah Rai, sepulangnya dari bekerja di Kapal Pesiar. Rapid test berlangsung satu jam dari pukul 12.00 hingga pukul 13.00. "Dari hasil pemeriksaan pada enam orang anggota keluarganya, syukur semuanya hasilnya negatif,"jelanya.
Kendati demikian, sebagaimana protap penanganan Covid-19, semua anggota keluarganya ini tetap dikarantina secara mandiri di rumahnya selama 14 hari. "Tujuh hari lagi kami periksa lagi untuk memastikan apakah negatif atau ada perubahan. Kalau tetap negatif, karantina dibuka dengan catatan tetap mengikuti protap pencegahan dan penanggulangan covid-19," ungkap Nadi.
Lebih menggembirakan lagi, dari pemeriksaan suab kedua terhadap OTG yang dikarantina di RS Bangli tersebut belakangan hasilnya sudah negatif. "Yang pemeriksaan pertama positif lalu diambil suab yang kedua ternyata sudah negative,” jelasnya. Tapi, lanjut Nadi, untuk sementara yang bersangkutan masih di karantina sih di RSU Bangli. Lantas kenapa tetap dilakukan rapid test pada anggota keluarganya? Ditegaskan kembali oleh Kadiskes Nengah Nadi, lantaran sudah menjadi protap penanggulangan covid-19. “Mengingat sebelumnya memang sempat hasilnya positif, sehingga kami lakukan rapid test juga kepada anggota keluarganya yang sempat diajak kontak langsung. Tujuannya, untuk deteksi dini guna mengantisipasi dan mencegah penyebaran yang lebih luas," pungkasnya. (arw)