Lubang Kecil, Manfaat Besar: Biopori Hadir di Desa Nyalian, Klungkung

IMG-20250819-WA0009
Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar, menginisiasi program pembuatan lubang biopori sebagai salah satu langkah mencegah penumpukan sampah organik, salah satunya di Desa Nyalian, Kabupaten Klungkung.

Loading

SEMARAPURA-fajarbali.com | Menurut data Pemerintah Provinsi Bali, volume sampah di Bali pada tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan. Secara keseluruhan, timbunan sampah mencapai 1,2 ton, dengan Kota Denpasar menjadi penyumbang terbesar.

Data menunjukkan adanya kenaikan volume sampah sekitar 30% antara tahun 2000 hingga 2024, yang tidak sebanding dengan peningkatan kapasitas pengolahan sampah di Bali. Kondisi ini menuntut Upaya kreatif dan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah, khususnya sampah organik.

Menjawab tantangan tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar, menginisiasi program pembuatan lubang biopori sebagai salah satu langkah mencegah penumpukan sampah organik, salah satunya di Desa Nyalian, Kabupaten Klungkung.

Biopori adalah lubang silindris vertikal yang berfungsi mempercepat penyerapan air hujan, mengurangi genangan, serta mengolah sampah organik menjadi kompos.

Selain itu, lubang biopori membantu mencegah banjir, menjaga dan memperbaiki kualitas air tanah, mengurangi tingkat erosi, menyediakan cadangan air tanah dalam jangka panjang, serta meningkatkan kesuburan tanah.

Prinsip kerjanya sederhana, yakni menampung dan menyerap air hujan ke dalam lubang, lalu mengalirkannya ke dalam tanah sebagai air resapan (infiltrasi).

Kegiatan ini dilaksanakan pada 8 Agustus 2025 dengan melibatkan siswa-siswa kelas 5 dan 6 SDN 1 Nyalian, serta warga setempat.

Pembuatan lubang biopori difokuskan pada empat titik di area sekolah yang kerap tergenang saat hujan deras, seperti di area halaman depan dan sekitar lapangan sekolah, serta empat titik di rumah warga yang sering terdampak banjir.

Sampah organik seperti daun kering dan sisa makanan dapat dimasukkan ke dalam lubang, yang kemudian akan terurai secara alami dan memperkaya tanah.
Selain pembuatan lubang, tim Pengabdian Masyarakat memberikan edukasi mengenai manfaat dan cara perawatan lubang biopori Dengan perawatan yang tepat, lubang biopori dapat berfungsi optimal selama bertahun-tahun.

BACA JUGA:  Lukisan Wayang Kamasan Kini Bersertifikat Indikasi Geografis 

Program ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mengatasi permasalahan genangan air di SDN 1 Nyalian, sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan. Tidak hanya di lingkungan sekolah, kegiatan juga diperluas ke pemukiman warga yang kerap terdampak terkena genangan.

Pembuatan lubang biopori di rumah-rumah penduduk difokuskan pada titik-titik rawan banjir, terutama di halaman dan pekarangan dengan permukaan tanah rendah. Warga dilibatkan secara langsung dalam proses pembuatan, sehingga memahami teknik, manfaat, dan cara perawatannya.

Langkah ini diharapkan mempercepat penyerapan air hujan sekaligus mengurangi risiko banjir yang sering terjadi saat curah hujan tinggi.

Keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program. Dengan adanya kolaborasi antara perguruan tinggi, sekolah, dan warga, pembuatan lubang biopori tidak hanya menjadi solusi teknis jangka pendek, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan demi kenyamanan dan kelestarian bersama.

 

 

 

 

 

 

Scroll to Top