Haganas ke-32, Momentum Peningkatan Kualitas Penduduk Pulau Dewata

IMG-20250711-WA0002
Jalan santai mengawali Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 Tingkat Provinsi Bali diselenggarakan pada Jumat (10/7/2025) bertempat di Pelataran Barat Monumen Bajra Sandi, Denpasar.

Loading

DENPASAR-fajarbali.com | Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 Tingkat Provinsi Bali diselenggarakan pada Jumat (10/7/2025) bertempat di Pelataran Barat Monumen Bajra Sandi, Denpasar.

Kegiatan diawali jalan santai melibatkan pegawai Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Bali, OPD KB Kabupaten/Kota se-Bali, hingga Sekolah Lansia.

Peringatan Harganas makin meriah dengan taburan berbagai hadiah menarik untuk para peserta jalan santai yang beruntung. OPD KB Kabupaten/Kota juga diberikan penghargaan atas partisipasi aktifnya dalam menyukseskan program Kemendukbangga/BKKBN.

Kepala Perwakilan BKKBN Bali dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., MARS., mengungkapkan, tema Harganas tahun ini mengusung "Dari Keluarga untuk Indonesia Maju”.

Tema itu menegaskan bahwa keluarga sebagai pondasi utama yang menopang pembangunan berkelanjutan.

"Pesan utama yang disampaikan pada peringatan tahun ini adalah urgensi membangun keluarga yang tangguh demi melahirkan generasi sehat, cerdas, dan adaptif terhadap perubahan zaman," jelasnya.

Beragam kegiatan edukasi, pelayanan KB dan kampanye sosial dilaksanakan mengawali rangkaian Harganas ke-32. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai peran penting orang tua dalam pembentukan karakter anak.

Peringatan Hari Keluarga Nasional bukan sekadar seremoni, melainkan momentum memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menanamkan nilai kekeluargaan. Ajang ini juga menjadi sarana evaluasi terhadap kontribusi dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul.

Hari Keluarga Nasional 2025 menjadi ajakan bersama untuk menjadikan keluarga sebagai pusat kasih sayang, pendidikan, dan perlindungan.

dr. Luhde, sapaannya, melanjutkan, perencanaan keluarga masih menjadi poin terpenting untuk menciptakan keluarga berkualitas. Persoalan ini harus diintervensi dari hulu, yakni calon pengantin.

"Menikah itu bukan sekadar menyalurkan nafsu. Butuh kedewasaan karena akan menyatukan dua keluarga besar. Jadi matangkan dulu sebelum memutuskan menikah. Ini kuncinya," pesan dr. Luhde.

BACA JUGA:  Menteri Wihaji Ucapkan Selamat Hari Keluarga: Dari Keluarga untuk Indonesia Maju!

Senada, Sekretaris Daerah Provinsi Bali diwakili Luh Ayu Aryani, selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali, menyebut pentingnya perencanaan.

Bagi calon pengantin Bali beragama Hindu, ia berpesan agar mengikuti skrining kesehatan dan melaporkan diri ke bendesa adat untuk mengetahui hak dan kewajiban sebelum menikah. Bagi non Hindu, tentu menyesuaikan dengan sistem layanan masing-masing.

"Intinya kami tidak pernah melarang orang menikah apalagi sudah masuk usia ideal, 21 tahu untuk perempuan dan 25 laki-laki. Itu minimal ya. Tapi pesan kami matangkan perencanaan biar tidak menyesal nantinya," pesannya.

Untuk realisasi peningkatan kualitas keluarga, Pemprov Bali diawah Pemerintahan Gubernur Koster-Giri Prasta bersama stakeholder terkait, telah menelurkan berbagai kebijakan strategis, salah satunya Program Satu Keluarga Satu Sarjana.

Menurut dia, ini adalah upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat sektor pendidikannya. Tentunya, hasil dari program ini tidak bisa langsung dirasakan dalam waktu singkat. "Kan semua pasti ada proses ya," ujarnya.

Ia mengajak seluruh elemen menyukseskan Indonesia Emas 2045. Hal paling mendasar untuk sampai di titik itu, tentu dimulai dari keluarga.

Puncak Harganas Tingkat Provinsi Bali juga dihadiri Komisi IV DPRD Bali, Koalisi Kependudukan, Darma Wanita Persatuan, Kepala BNN, Duta GenRe, Perwakilan TP PKK, Kakanwil DJPB dan undangan lain.

 

Scroll to Top