Stok Masker di Bangli Alami Kelangkaan Sejak 1 Hingga 2 Bulan Terakhir

BANGLI - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Imbas pasca merebaknya virus corona turut menyebabkan stock masker disejumlah apotik dan swalayan di kabupaten Bangli langka. Bahkan kelangkaan kain penutup mulut dan hidung ini, sudah mulai terjadi sejak satu hingga dua bulan terakhir. Hal ini terungkap saat jajaran Polres Bangli melakukan pengecekan stok masker di belasan apotik dan toserba di Kota Bangli, Rabu (04/03/2020).

 

Menurut Kasubag Humas Polres Bangli, AKP. Sulhadi, pengecekan kesejumlah Apotik dan Toserba di Bangli dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penimbunan stok masker. “Dari 13 apotik dan toserba yang kita lakukan pengecekan, tidak ditemukan adanya indikasi penimbunan. Stok masker kosong terjadi sejak satu sampai dua bulan terakhir,” jelasnya.

Dibeberkan, adapun apotik dan toserba yang disasar yakni Apotik Melati, Apotik Ngurah Rai, Apotik Karina dan Apotik K-24, Apotek Bangli Farma stok masker kosong sudah sebulan. Sementara di Apotik Risoma, Apotek Winda Farma stok kosong dari 2 bulan. Sedangkan di Apotik Parta Parma stok masker kosong sudah 2 hari terakhir dengan harga jual Rp 30 ribu satu kotak dan Apotik Partha Farma stok kosong dari seminggu dengan harga masih normal. Selanjutnya untuk pengecekan  toserba, kata AKP. Sulhadi, yang disasar diantaranya Infomart Kota Bangli stok masker kosong, Alfa Mart Kota Bangli stok masker baru masih harga masih normal. Minimart Sabar stok masker kosong dari 1 bulan dan toko Guna Artha stok kosong dari kemarin harga masih normal satuan Rp. 2.000.

Dari hasil pengecekan itu, diketahui, langkanya stok masker di Bangli terjadi akibat selama ini masih minimnya kesadaran masyarakat untuk melindungi kesehatan dirinya dengan menggunakan masker. “Stok masker di Bangli selama ini memang tidak banyak. Sebab, biasanya di Bangli jarang yang beli  masker,” ungkap AKP.Sulhadi mengutif pengakuan sejumlah pemilik apotik yang dilakukan pengecekan. Namun akhir-akhir ini, lanjut Sulhadi, diduga karena adanya kekhawatiran penyebaran virus corona menyebabkan banyak masyarakat yang membeli masker. “Itu yang menjadi penyebab, masker di Bangli juga langka. Sedangkan untuk harganya, relative masih normal,” tegasnya.

BACA JUGA:  Faktor Hawa Dingin, Nikah Usia Dini di Bangli Tertinggi di Bali

Tindak lanjut dari itu, pihaknya mengaku akan lebih intens melakukan pengawasan terhadap keberadaan Apotik dan Toserba di Bangli agar tidak sampai melakukan penimbunan alat-alat kesehatan termasuk obat-obatan demi menjaga kondusifitas masyarakat Bangli. (arw)

Scroll to Top