BANGLI-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bali, Nyonya Ayu Pastika terkesima dengan produik alat musik hand pan yang dihasilkan I Ketut Suda di Banjar Manuk, Susut, Bangli dan beberapa hasil kerajinan Bangli, saat agenda melakukan pembinaan bagi pengerajin di Bangli, Selasa (27/3/2018).
Menurutnya, alat musik hasil karya Ketut Suda ini sangat khas, unik dan bernilai seni tinggi. Karena tidak semua orang bisa memainkannya. Ia pun mengaku baru pertama kali melihat alat musik jenis ini. Sehingga ia meminta Ketut Suda lebih sering ikut pameran dan Dekranasda Provinsi Bali siap memfasilitasi, sehingga alat musik hand pan bisa lebih dikenal banyak orang.
“Hand pan alat musik yang unik. Suarannya pun sangat indah. Alat musik ini harus dipromosikan sehingga semakin banyak yang tahu. Di PKB mendatang, hand pan harus dipamerkan,” serunya.
Sementara saat mengunjungi pengerajin keripik santi, Ayu Pastika menilai produk tersebut sangat menjanjikan di pasaran. Apalagi banyak jenis keripik yang diproduksi, seperti keripik berbahan kacang ijo, kacang merah, kedelai dan kacang tanah. Jadi banyak variasi rasa dan rasanya pun enak. “Ini bisnis yang menjanjikan. Cocok untuk bekal pensiun nanti,”candanya.
Sementara itu Ni Luh Adiari mengaku mulai merintis usaha kripik sejak tahun 2001 lalu. Namun ia mengaku keripik yang ia prosuksi baru berkembang pesat sejak 3 tahun belakangan. Sedangkan jenis keripik yang diproduksi, jelas dia, ada yang berbahan dasar kacang ijo, kacang merah, kedelai dan kacang tanah. Ia mengaku dalam kondisi normal bisa memproduksi sampai 100 Kg bahan baku. Sedangkan saat hari raya, bisa memproduksi sampai 200 Kg.
Sedangkan untuk penjualan, ia mengaku saat ini tidak ada kendala, karena sudah memiliki pelanggan tetap. “Untuk pemasaran sampai saat ini tidak terlalu ada masalah. Karena produk kami sudah punya pelanggan tetap. Ada yang ngambil langsung kesini, ada juga kami yang diantar. Itu tergantung pelanggan”ujarnya.
Untuk harga jual, ia mengaku bervasiasi, tergantung kemasan. Ada harga mulai Rp. 1000 sampai harga Rp 5000. Sedangkan ketahanan produk bisa mencapai 2 minggu. Ia pun menjamin produk kripik yang ia buat sangat aman untuk kesehatan, karena tidak ada menggunakan bahan kimia, pengawet maupun pemanis. “Kami jamin tidak ada pemakaian bahan kimia pada produk kripik yang kami produksi. Jadi 100 persen aman untuk dikonsumsi dan kesehatan”pungkasnya
Wakil Ketua II Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bangli Ny. Ida Ayu Suardini Giri Putra, Selasa (27/3/2018) menerima sekaligus mendampingi Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika mengunjungi sekaligus melakukan pembinaan kepada sejumlah pengerajin di Kabupaten Bangli. Adapun pengerajin yang disasar di antarannya, I Ketut Suda pengerajin alat musik hand pan asal Banjar Manuk, Desa Susut dan Ni Luh Adiari pengerajin keripik asal Banjar Kayuambua, Desa Tiga, Bangli.
Wakil Ketua Dekranasda Bangli Ny. Ida Ayu Suardini Giri Putra ada kesempatan menyampaikan rasa senang dan bangga, karena Dekranasda Provinsi Bangli yang dipimpin langsung oleh Ny. Ayu Pastika bisa datang ke Bangli dan melakukan pembinaan langsung. Menurutnya, ini merupakan wujud nyata kepedulian Dekranasda Provinsi Bali terhadap eksistensi pengerajin di Bangli. “Kami Dekranasda Bangli mewakili pengerajin di Bangli, menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan sekaligus pembinaan yang diberikan kepada pengerajin kami di Bangli. Tentu banyak manfaat yang akan didapat dengan kunjungan ini”kata Suardini Giri Putra didampingi Kadis Perindustrian dan Perdagangan Bangli Nengah Sudibia. (sum)