Pembukaan Pariwisata Bali Harus Sejalan Dengan Aspek Kesehatan

Loading

Denpasar-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Rencana pembukaan pariwisata Bali pada Juli mendatang dalam rangka mendukung perbaikan ekonomi yang terkontraksi, maka diperlukan upaya-upaya strategis untuk dapat mewujudkannya. Salah satunya program vaksinasi dan kasus Covid-19 di Bali diharapkan kian menurun. Upaya pemerintah dalam menekan laju kasus Covid-19 ini pun terus digenjot.

Praktisi Ekonomi Dr. Luh Komang Candra Dewi, SE.,MM, mengatakan, pariwisata untuk asing sudah layak dibuka, tetapi tetap harus dengan pertimbangan yaitu kasus positif Covid-19 menurun. Informasi tren penurunan kasus-kasus yang terjadi sebelumnya agar bisa tetap stabil dan tetap bertahan terus turun tidak lagi dua digit melainkan bisa satu digit.

"Untuk mewujudkan itu semua, masyaraat harus taat pada protokol kesehatan apakah itu 3M maupun disiplin 6M yaitu memakai masker standar dengan benar, menjaga jarak, mencuci tangan,  mengurangi bepergian, meningkatkan imun, dan mentaati aturan serta diimbau untuk tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku. Harapannya tidak muncul klaster baru dari pembukaan pariwisata," ujarnya, Senin (14/6/2021).

Baca Juga :
Kasus 21 Napi Perempuan Lapas Keracunan Desinfektan, Polres Badung Periksa 8 Sipir
Kapolda Bali Instruksikan Jajaran Kapolres Berantas Premanisme


Candra Dewi menilai, bila data-data penurunan itu bisa terwujud maka negosiasi ke pusat bisa menjadi sebuah bukti bahwa Bali sudah mengalami kesuksesan dalam menangani Covid-19. Masyarakat juga telah melakukan kedisiplinan mengikuti protokol kesehatan sehingga tren ini terus menurun.

Ia pun setuju upaya pemerintah menekan kasus Covid-19 di Bali dengan menegaskan kepada seluruh desa adat menghentikan segala bentuk keramaian yang mendatangkan banyak orang. "Untuk sementara, pelaksanaan upacara adat atau keagamaan yang sudah terprogram agar dilaksanakan dengan jumlah peserta yang terbatas dan memenuhi protokol kesehatan," katanya.

Terlebih lagi ada informasi ada orang di Bali positif terinfeksi varian baru yang merupakan mutasi virus Covid-19 akibat penularan varian baru dari Afrika Selatan dan dari Inggris. "Bila ini tidak diperhatikan serius maka rencana pembukaan pariwisata Bali dan perbaikan ekonomi akan sia-sia," ucap Candra Dewi.

Ia menegaskan bahwa menjalankan protokol kesehatan secara disiplin wajib dilakukan oleh siapapun dan dimanapun. Protokol kesehatan menjadi senjata untuk terus menekan laju Covid-19. Tujuannya untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat yang bergerak dalam industri pariwisata dan UMKM.

"Saya berharap perlu adanya sinergi seluruh pemangku kepentingan pemerintah, pelaku usaha, pebisnis, otoritas untuk tetap menjaga roda perekonomian tanpa mengabaikan aspek kesehatan," pungkasnya. (dha)
Scroll to Top