DENPASAR-fajarbali.com | Pemprov Bali akan membuka Perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (P3K) tahun ini. Agar tidak tertipu dengan iming-iming lulus, diharapkan masyarakat tak percaya dengan calo.
Ketua Komisi I DPRD Bali I Nyoman Adnyana menyatakan, tahun ini ada dua sistem rekrutmen yaitu CPNS dan P3K. Kata dia, khusus untuk P3K disebutkan bahwa lebih diprioritaskan kepada tenaga kontrak maupun honorer yang sudah bertahun-tahun. Meski demikian, mereka tetap melalui tes.
“Mereka kan dari dulu sudah diusulin, agar nasibnya yang tidak jelas ini diprioritaskan. Mereka kan kontrak atau honor kurang lebih dari 3 tahun, diprioritaskan yang harus diterima. Namun tetap dengan tes juga,” katanya, Kamis (20/05/2021).
Baca Juga :
PDIP Bali Rombak Struktur Kepengurusan 2019-2024 —Nama Kadek Diana Kembali Masuk Daftar Struktur KepengurusanPDIP Bali Rombak Struktur Kepengurusan 2019-2024, Nama Kadek Diana Kembali Masuk Daftar Struktur Kepengurusan
Unit Usaha Pariwisata Merugi, Paksebali Beralih, Fokus Kelola Usaha PA
Adnyana meminta agar perekrutan P3K bisa dimanfaatkan oleh para peserta yang telah memenuhi persyaratan. Sehingga, dengan mengikuti rekrutmen, para tenaga kontrak dan honorer nasibnya akan lebih cerah.
“Jadi astungkara itu kita usulin dari dulu, kami ingin menyelesaikan persoalan itu. Kalau tidak jelas kan terkatung-katung nasib mereka. Maka ini harus ada kejelasan, dikasi kesempatan supaya digunakan dan dipakai sebaik-baiknya,” ujarnya.
Apabila nantinya tidak memenuhi syarat dalam P3K dan jurusan terdapat formasinya bisa ikut bersaing di seleksi CPNS. Kembali lagi, ia menegaskan jangan sampai tertipu dengan calo yang mengiming-imingi kelulusan. Termasuk juga soal rekrutmen P3K. Pasalnya, seleksi akan dilakukan dengan transparan dengan berbasis komputer. Sehingga, nilai dari ujian akan langsung terlihat usai tes.
“Gak ada lagi yang percaya dengan calo, kalau ada harus ditindak, harus ditangkap. Apalagi sampai menipu, gak ada gitu-gitu sekarang karena sudah terbuka semua. Kuncinya pakai kemauan dan kemampuan sendiri, nilai langsung diumumkan hari itu. Gak perlu cari orang lain, yang perlu hanya kita saja dilatih belajar menyelesaikan soal-soal,” tandasnya.
Berkaca dari pengalaman rekrutmen yang sudah pernah digelar, beberapa masyarakat masih ada yang tertipu dengan calo. Bahkan, ada yang sampai tertipu dengan SK Palsu.
“Kalau SK-kan harus di-cek semua, lembaga mana yang mengeluarkan, tahun, tanggal, dan nomornya. Percaya calo itu cara-cara kolot sebetulnya, kita harus cerdas sekarang apalagi zaman serba digital,” tegas dia. (her)
Save as PDF