PDAM Bangli Rancang Pinjaman Ke Bank Rp 10 M, Targetkan 80 Persen Warga Bangli Terlayani Air Bersih Tahun 2024

Loading

BANGLI-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Meski Kabupaten Bangli ditetapkan sebagai daerah penyangga air di Bali, nyatanya baru 34 masyarakatnya yang tersentuh layanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Karena itu, PDAM Bangli kini menargetkan secara bertahap melakukan perluasan layanan hingga 80 persen warga bisa terlayani pada tahun 2024. Untuk mewujudkan itu, untuk tahap awal PDAM Bangli merancang melakukan pinjaman bank sebesar Rp 10 miliar.   

Kabag Administrasi dan Keuangan PDAM Bangli, I Gusti Agung Jelantik Suta Baskara seijin direktur I Dewa Gede Ratno Suparso Mesi saat dikonfirmasi Senin (17/5/2021) membenarkan realita tersebut. Kata dia, hingga saat ini PDAM Bangli, baru mampu melayani 34 persen lebih dari 228.400 jumlah penduduk Kabupaten Bangli. Dengan kata lain, sekitar 66 persen masyarakat Bangli masih belum terjangkau layanan PDAM.

Baca Juga :
Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 yang Dihentikan Kemenkes Bukan Vaksin AstraZeneca untuk Bali
Bupati Mahayastra Didampingi Ketua TP PKK dan WHDI Serahkan Bantuan Kursi Roda, Mengajak Jalan-jalan Orang Tua Termasuk Yadnya


"Sejauh ini, persentase layanan kita yang terbesar di Kecamatan Bangli mencapai 65 persen, Tembuku 48 persen, Susut 26 persen dan yang terkecil Kintamani baru 15 persen,”jelasnya.

Diakui, yang menjadi kendala PDAM untuk melakukan perluasan layanan,  pertama adalah modal dimana untuk membuka daerah layanan baru membutuhkan anggaran yang cukup besar. “Selain itu, topografi daerah Kabupaten Bangli yang sebagian besar berbukit, sedangkan sumber air berada dibawah menjadi kendala kami juga melakukan perluasan layanan,”ungkapnya.

Meski demikian, PDAM Bangli kini telah menetapkan target secara bertahap mulai 2021 hingga 2024 pengembangan layanan di semua kecamatan akan terus dilakukan  hingga mampu melayani 80 persen dari jumlah penduduk di Kabupaten Bangli.

“Untuk 2021 ini kita rencanakan melakukan pinjaman bank sebesar 10 miliar untuk melakukan sambungan baru,” jelasnya.

Secara rinci, dijelaskan, direncanakan peruntukan pinjaman sebesar itu, 8 miliar digunakan untuk pengembangan pelayanan di daerah Tembuku bagian utara dan Kintamani bagian timur, dengan target layanan 1.700 sambungan baru.

“Sisanya, sebesar Rp 2 miliar kita gunakan untuk pembangunan sumur bor di daerah Kubu dan Selatan Kota Bangli untuk mengoptimalkan pelayanan kita di daerah kota Bangli. Sekarang kita masih tahap pembahasan dan pengajuan ke Bupati mudah-mudahan disetujui,” ungkapnya.

Selanjutnya, pada tahun 2022, PDAM menargetkan perluasan pelayanan di wilayah Kintamani bagian tengah , selatan hingga ke bagian barat dan perluasan ke daerah Susut bagian utara , dengan memaksimalkan sumber mata air di daerah Pebini, Kintamani dan Lembean.

“Sementara di 2023 kita berencana membangun sumur bor di daerah Desa Pinggan karena berdasarkan hasil penelitian di daerah sana ada cekungan yang berisi sumber air yang cukup besar. Sumur bor ini nantinya akan kita manfaatkan untuk daerah Kintamani disekitaran kaldera Gunung Batur , Pinggan , Sukawana dan Kintamani bagian timur lainnya ,” bebernya.

Jika semua rencana tersebut bisa direalisasikan hingga 2023, pihaknya berkeyakinan pada tahun 2024 target PDAM bisa memberikan layanan kepada 80 persen warga Bangli bisa tercapai.

“Tentunya dengan target ini membutuhkan anggaran yang cukup besar. Karena itu, kami berharap dorongan dan bantuan dari pemerintah daerah berupa hibah anggaran dan juga bantuan dari pemerintah pusat tetap kami perlukan. Mengingat kebutuhan air merupakan kebutuhan mendasar dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (ard)
Scroll to Top