https://www.traditionrolex.com/27 518 Ibu Hamil Jalani PMTCT di RSUP Sanglah - FAJAR BALI
 

518 Ibu Hamil Jalani PMTCT di RSUP Sanglah

(Last Updated On: 03/12/2019)

DENPASAR – fajarbali.com | Pemerintah menggelar program Prevention Mother To Child Transmission of HIV (PMTCT) atau pencegahan penularan HIV dari ibu positif ke janin. Di Bali, program PMTCT ini sudah ada di beberapa layanan kesehatan salah satunya di RSUP Sanglah. Sejak dibentuk Desember 2015 hingga saat ini, sebanyak 518 ibu hamil telah menjalani PMTCT di RSUP Sanglah.




Dokter obgyn RSUP Sanglah, DR. dr. A.A.N. Jaya Kusuma, SpOG (K), MARS., baru-baru ini menyatakan, untuk mencegah infeksi virus HIV dari ibu ke janin, pemerintah menerapkan tiga pemeriksaan dasar untuk ibu hamil yang bisa dilakukan di setiap puskesmas. Pemeriksaan dasar ini meliputi hepatitis, spilis dan HIV. Jika ibu hamil positif, akan dirujuk ke layanan kesehatan tingkat lanjut untuk mendapatkan perawatan.

Ibu hamil yang positif HIV diarahkan menjalani program PMTCT. Dari 518 ibu hamil yang menjalani program PMTCT di RSUP Sanglah, hanya 150 bayi yang kembali menjalani tes pemeriksaan virus HIV. ”Hasilnya, ke-150 bayi ini semuanya negatif dari virus,” katanya.

Menurutnya, kehilangan kontak terhadap bayi-bayi yang lahir lewat program PMTCT cukup tinggi. Ini dikarenakan ibu-ibu yang HIV positif cenderung kepercayaan dirinya rendah dan ketakutannya besar. Akibatnya, kebanyakan tidak datang kembali ke RSUP untuk melakukan tes HIV pada bayinya. Namun, keberhasilan PMTCT tinggi, sehingga meski tidak dilakukan pemeriksaan diyakini bayi yang lahir tersebut negatif HIV.

Dalam pemeriksaan bayi lahir lewat program PMTCT, RSUP Sanglah sudah memiliki metode cepat. Bayi bisa diperiksa positif atau negatif HIV saat usia enam minggu. Akan tetapi reagen yang biasa disediakan oleh Dinas Kesehatan Bali untuk pemeriksaan cepat sudah habis. Makanya RSUP Sanglah melakukan pemeriksaan biasa, yaitu bayi bisa ditentukan negatif atau positif saat usia enam bulan atau 18 bulan.

 




Saat ini PMTCT RSUP Sanglah merawat 10 ibu hamil dengan HIV. Dengan menjalani PMTCT sejak dini, potensi untuk mencegah infeksi HIV ke janin pun besar. Makanya pasangan ODHA (orang dengan HIV/AIDS) dan ibu hamil positif HIV tidak perlu takut mendapatkan keturunan.

 

Ibu hamil disarankan menjalani PMTCT saat usia kehamilan memasuki trisemester pertama. Ibu akan mendapakan terapi ARV selama kehamilan. ”Jika saat kelahiran pemeriksaan vital load atau beban virusnya rendah, ibu bisa menjalani proses kelahiran secara normal. Tetapi kalau vital loadnya tinggi, bayi lahir dengan cara caesar,” papar Jaya Kusuma. (dar)




 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Motif Penusukan Terungkap, Cewek Itu Ditusuk Karena Pasang Tarif Bokingan Terlalu Mahal

Rab Des 4 , 2019
Dibaca: 28 (Last Updated On: 03/12/2019)DENPASAR – fajarbali.com | Motif kasus penusukan Rebeca Paulina (16) di kamar 214 penginapan Kara Residence di Jalan Marlboro XXI nomor 5 Denpasar Barat, akhirnya terungkap. Korban yang seorang pelajar dan juga wanita panggilan (BO) itu ditusuk pelaku karena memasang tarif mahal.  Kini, perempuan kelahiran […]

Berita Lainnya