Yowana Mengwi Diminta Jaga Soliditas

Total ada 13 seka teruna yang hadir didampingi para prajuru dinas/adat setempat

 Save as PDF
(Last Updated On: 13/03/2023)

Panglisir Puri Ageng Mengwi AA Gde Agung menyerahkan dana mendukung pembuatan ogoh-ogoh untuk 13 seka teruna se-Desa Adat Mengwi.

 

MANGUPURA – fajarbali.com | Setelah memutuskan melepas embel-embel pajabat negara dengan tidak maju lagi dalam pemilihan apapun, Panglingsir Puri Ageng Mengwi AA Gde Agung mengaku fokus mengabdi untuk masyarakat dalam kapasitasnya sebagai pengayom krama. 

Seperti terlihat, pada Minggu (12/3), malam, tokoh yang masih menjabat Anggota DPD RI itu mengumpulkan para Yowana/Seka Teruna se Desa Adat Mengwi, di Puri Ageng Mengwi.

Total ada 13 seka teruna yang hadir didampingi para prajuru dinas/adat setempat. Layaknya orangtua, Bupati Badung 2005-2015 itu memberikan nasihat seraya menyerahkan jiwa dan raganya kepada krama, termasuk para yowana.

“Saya ini milik masyarakat. Begitupun masyarakat adalah milik saya juga. Kita lahir, hidup dan mati di Mengwi, mari bersatu, jangan mau dipecah-belah oleh oknum luar yang tak bertanggung jawab,” kata AA Gde Agung.

Terkait perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1945, AA Gde Agung secara pribadi membantu pendanaan ogoh-ogoh dari kantong pribadi sebesar Rp 3 juta rupiah per seka teruna. Ia menjamin, punia ini tidak ada kaitan dengan dukungan politik.

“Apa salahnya saya bantu di saat saya punya lebih? Toh juga saya milik anak-anak, yowana semua, dan yowana juga milik saya,” ujarnya.

Mengingat saat malam pangrupukan dan Nyepi dirinya tugas ke luar negeri, ia berpesan agar festival ogoh-ogoh berjalan tertib guna menjaga kondusivitas.

Ketua Yowana Mengwi Ketua Sabha Yowana Desa Adat Mengwi, I Made Gede Sancita Wiguna, sangat berterima kasih atas kemurahan hati AA Gde Agung yang memberikan dana pribadi dan nasihat.

Dia mengungkapkan saat malam pangrupukan H-1 Nyepi Tahun Baru Caka 1945 akan digelar festival ogoh-ogoh bertajuk “Mengwi Ngameligel Ogoh-ogoh” yang diikuti 13 seka teruna se Desa Adat Mengwi.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh prajuru, pihak puri dan aparat keamanan untuk ketertiban acara. Bahkan pihaknya berencana beraudiensi ke Polres Badung.

Menanggapi isu adanya pihak yang menginginkan mengwi tidak harmonis, para yowana mengaku tetap pro pada puri sesuai pesan Panglingsir agar semua yowana tindih terhadap tanah kelahiran, di mana lahir, hidup dan mati di mengwi.

“Soal isu ‘Mengwi Bersedih’ itu, kami selaku generasi muda sudah tahu. Kami tetap kompak menjaga keamanan dan ketenteraman desa yang kami cintai ini,” pungkas pemuda yang sedang menyelesaikan pendidikan magister di Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana ini. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

Empat Tahun RS Mata Ramata, Berkontribusi untuk Penglihatan yang Lebih Baik

Sen Mar 13 , 2023
Puncak acara diisi dengan peresmian sekaligus Grand Opening Rumah Sakit Mata Ramata dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti dilakukan perwakilan Pemerintah Kota Denpasar.
3045C5F7-4D1D-40E6-B95A-CD339628814C

Berita Lainnya