Workshop Permainan Tradisional Sasar Guru Olahraga

(Last Updated On: 09/05/2019)

DENPASAR-fajarbali.com | Sebagai upaya untuk terus melestarikan dan mengembangkan permainan tradisional sebagai aset kearifan lokal, Forum Olahraga Rekreasi Indonesia (FORMI) Kota Denpasar secara berkelanjutan melaksanakan workshop permainan tradisional. Workshop kali ini menyasar guru olahraga SMP se-Kota Denpasar, dibuka Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram mewakili Walikota Denpasar, I Rai Dharmawijaya Mantra, di Kawaasan Obyek Wisata Tukad Bindu Denpasar, Kamis (9/5).

Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram yang juga Ketua FORMI Kota Denpasar ini menjelaskan bahwa keberadaan Permainan Tradisional merupakan elemen penting dalam pergaulan. Dimana, melalui permainan ini bragam komunikasi dapat tercipta.

Selain fokus kepada olahraga prestasi yang keberadaannya teris berkembang, olahraga rekreasi dan permainan tradisional harus terus dilestarikan. Hal ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian permaianan sebagai kearifan lokal masyarakat. Sehingga pelaksanaan workshop ini dapat memberikan edukasi guna menjaga kelestarian permainan itu sendiri. “Kami berharap dari Workshop ini menjadi ajang  pembentukan karakter serta menjadi ajang edukasi dan pelestarian permainan tradisional,” paparnya.

Kini olahraga rekreasi yang sebagian besar memfasilitasi permainan tradisional ini telah dikompetisikan, mulai dari tingkat Kota hingga tingkat Nasional dan bahkan hingga kancah internasional. “Dari sinilah kami harapkan atlet-atlet Formi terus tumbuh untuk mendukung kemajuan dan pelestarian permainan tradisional ini,” paparnya.

Ketua  FORMI Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram didampingi Ketua Panitia, I Ketut Sudana menjelaskan bahwa workshop permainan tradisional ini direncanakan berlangsung  9 – 10 Mei. Menghadirkan narasumber profesional di bidangnya, diantaranya, I Made Taro,  I Made Warkita, Imade Darta, I Komang Sucipta Banyuning, Farid Ahmad dan I Gede Tarmada. Sedikitnya terdapat 75 peserta  yag terlibat yang merupakan guru olahraga SMP se-Kota Denpasar.

Ngurah Mataram menambahkan, workshop ini juga bertujuan untuk meyamakan persepsi tentang permainan tradisional yang kini telah menjadi kompetisi nasional dan internasional. Sehingga nantinya tidak terjadi salah persepsi baik itu tentang aturan, cara main, dan tata tertib. “Kami berharap seluruh guru olahraga yang kini telah mendapat pelatihan ini agar dapat menjadikan perminan tradisional sebagai kurikulum yang sesuai dengan standar nasional dan internasional,” paparnya.     

Permainan tradisional yang menjadi fokus pelaksanaan workshop diantaranya Cabor Permainan Hadang (Gala-gala), Cabor Permainan Deduplak, Cabor Permainan Tajog dan Cabor Permainan Terompah. “Selain menjadi ajang untuk penyamaan persepsi tentang permainan, ini juga menjadi ajang pelestarian permainan tradisional,” pungkasnya. (car)

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Cemburu, Dua Bulan Tidak Dapat Jatah Biologis, Bacok Teman Istri Sampai Sekarat

Kam Mei 9 , 2019
Dibaca: 27 (Last Updated On: 09/05/2019)GIANYAR-fajarbali.com | Gede Suartama (29) nekat membacok teman istrinya yang juga perempuan, karena tidak mendapatkan jatah biologis sejak dua bulan lalu.  Save as PDF

Berita Lainnya