Wisatawan Sering Merasa Dipalak, Bupati Satria Percepat Pengelolaan Retribusi OGOD di Nusa Penida

IMG-20250310-WA0079
I Made Satria

SEMARAPURA-Fajar Bali  Sebagai salah satu program 100 hari kerja Bupati Klungkung I Made Satria, pengelolaan retribusi dengan konsep one gate one destination (OGOD) terus dimatangkan. Sejauh ini sudah ada 17 destinasi wisata di Nusa Penida dan Lembongan yang didata. Apabila konsep ini sudah diterapkan, pemungutan retribusi diharapkan bisa lebih valid dan tertib. Sehingga tak ada lagi wisatawan yang merasa dipalak.

Usai menghadiri sidang paripurna dengan agenda penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung-jawaban (LKPJ) Bupati Klungkung Tahun 2024 di DPRD Klungkung, Senin (10/3/2025), Bupati Satria menjelaskan, program one gate one destination ini tercetus karena selama ini wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida hanya dikenai retribusi di pelabuhan-pelabuhan saja. Sehingga menimbulkan kesan Nusa Penida 'dijual' murah. Padahal di Kecamatan Nusa Penida ada banyak destinasi yang menjadi buruan wisatawan.

"Berarti wisatawan yang datang ke Nusa Penida berapapun banyaknya destinasi yang dikunjungi, cuma satu saja retribusinya. Saya ke depan ingin optimalkan pendapatan dari sektor pariwisata, agar pungutan retribusi bisa dilakukan di setiap titik destinasi," jelasnya.

Nah, nanti untuk mempermudah pembayaran, Made Satria mengatakan akan mengoptimalkan digitalisasi. Dengan adanya E-Tiketing, wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida bisa membayar retribusi dari mana saja. Tidak harus di pelabuhan ataupun di destinasi.

Menurut Bupati Satria, cara ini juga bisa meminimalisir keluhan dari wisatawan. Yang mana selama ini dikatakan banyak wisatawan mengeluhkan cara pembayaran retribusi yang dilakukan dengan cara manual. Sehingga wisatawan kerap merasa seperti dipalak. Apalagi jika ada petugas yang sampai mengejar-ngejar wisatawan hanya untuk pembayaran retribusi.

"Wisatawan sebenarnya sangat ingin yang mudah dan cepat. Justru selama ini mereka komplain, karena mereka merasa dipalak. Petugas pemungut sering ngejar-ngejar wisatawan. Ini artinya image kurang bagus dan etikanya kurang baik. Sehingga kita akan lakukan digitalisasi, itu yang sangat diharapkan wisatawan. Namun harus kita barengi juga dengan penataan destinasi serta sarana dan prasarananya," ungkap Bupati Satria.

BACA JUGA:  27 KK Miskin di Paksebali Klungkung Tempati Rumah Tak Layak

Sejauh ini sudah ada 17 destinasi di Nusa Penida dan Lembongan yang didata. Yang mana, mayoritas dikelola oleh desa adat. Sejumlah pengelola destinasi wisata itupun sudah sempat berkoordinasi dengan Bupati Satria. Mereka berharap one gate one destination bisa secepatnya diterapkan. Demi peningkatan pendapatan daerah dan juga pertumbuhan ekonomi di desa adat setempat. W-019

Scroll to Top