https://www.traditionrolex.com/27 Waspada, Tingginya Mobilitas Masyarakat Picu Merebaknya Varian Omicron - FAJAR BALI
 

Waspada, Tingginya Mobilitas Masyarakat Picu Merebaknya Varian Omicron

(Last Updated On: 06/01/2022)

Denpasar-fajarbali.com | Kendati Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, beberapa waktu lalu menyatakan virus Covid-19 varian Omicron belum pasti masuk ke Bali, namun Virolog Universitas Udayana, Prof. I Gusti Ngurah Kade Mahardika menyatakan pendapat lain. Menurut Prof. Mahardika, kemungkinan besar virus omicron sudah masuk ke Bali.

Hal ini karena mobilitas manusia ke Bali sangat tinggi namun skrining yang dilakukan masih menggunakan metode yang sama, yakni rapid tes antigen dengan tingkat kelolosan yang tinggi. Sehingga hal tersebut dapat memicu merebaknya virus varian baru tersebut tanpa terdeteksi.

“Kemungkinan tingginya tingkat kelolosan virus varian omicron ke Bali karena rapid tes antigen yang digunakan sebagai skrining untuk syarat perjalanan hanya bisa mengkonfirmasi seseorang positif atau negatif covid, namun tidak mengkonfirmasi mengenai varian virus baru yang menginfeksi orang tersebut. Untuk mencegah penularan, selain melakukan vaksinasi sosis lengkap, perketat protokol kesehatan juga merupakan salah satu cara yang efektif,” ujarnya, Kamis (6/1).

Terkait penyebaran dari virus varian Omicron ini, Prof. Mahardika mengakui jika penyebaran virus ini memang sudah terjadi antar negara. Namun untuk penyebaran antar populasi diakuinya masih relatif rendah. “Hal ini dapat dilihat dari jumlah kasus penyebaran di negara-negara yang sudah mengkonfirmasi adanya virus omicron, tidak ada yang menyatakan terjadi penyebaran antar populasi yang sifatnya besar-besaran,” imbuhnya.

Namun demikian, Prof. Mahardika menyatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan bagaimana karakteristik dari virus Omicron ini. “Sampai saat ini, para ahli masih memantau bagaimana tabiat virus omicron ini, apakah dia lebih ganas atau tidak. Untuk sementara ini belum bisa saya pastikan, karena saat ini masih dipelajari lebih mendalam,” ucapnya.

Untuk mencegah terjadinya ledakan kasus lagi, prof. Mahardika berharap penanganan covid-19 di Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi. Khususnya dalam hal skrining kasus. Karena selama ini, diakuinya skrining terhadap kasus penularan covid-19 diakuinya masih sangat rendah.

Selain skrining yang perlu dilakukan adalah meningkatkan vaksinasi. “Saat ini vaksinasi di Bali sudah sangat bagus, karena hampir semua kelompok umur sudah mendapatkan vaksinasi covid-19, sehingga yang perlu dilakukan saat ini adalah menunggu efektifitas vaksin saja, selain tetap mengurangi pembentukan kerumunan, sehingga penyebaran virus bisa diminimalkan,” pungkasnya. (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kasus Aktif Covid-19 di Denpasar Masih 0,03 Persen

Kam Jan 6 , 2022
Dibaca: 12 (Last Updated On: 06/01/2022)DENPASAR-fajarbali.com | Kasus sembuh Covid-19 di Kota Denpasar secara konsisten terus bertambah. Berdasarkan data resmi penanganan Covid-19 Kota Denpasar pada Kamis (6/1) kasus sembuh bertambah 5 orang dan kasus meninggal dunia kembali nihil. Namun demikian, kasus positif Covid-19 bertambah 2 orang.   Save as PDF

Berita Lainnya