https://www.traditionrolex.com/27 Warga Bhuanagiri Temukan Mayat Membusuk Tersangkut Dipohon Pisang - FAJAR BALI
 

Warga Bhuanagiri Temukan Mayat Membusuk Tersangkut Dipohon Pisang

(Last Updated On: 12/02/2020)

AMLAPURA – fajarbali.com | Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan warga diperbatasan pemukiman dan hutan lereng Gunung Agung, tepatnya  lingkungan pengilihan Banjar Dinas Bhuana Kerta,Desa Bhuanagiri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, pada Selasa (11/2/2020). Mayat yang tersangkut dipohon pisang ini dalam keadaan membusuk dan tanpa busana serta bagian tubuhnya beberapa sudah tidak utuh. Diperkirakan, mayat tersebut telah lebih dari 7 hari. 

 

Informasi yang dihimpun menyebutkan, mayat yang tanpa identitas ini pertama kali ditemukan oleh warga Ketut Putu asal Banjar Dinas Bhuana Kerta, Desa Bhuanagiri sekitar pukul 07.00 wita. Saat itu, Putu bersama adik perempuanya hendak mencari pakan ternak sapi disekitaran lokasi. Baru beberapa menit mencari rumput, pandangan matanya tertuju pada sesosok tubuh yang teronggok tersangkut di pohon pisang. Bersama adiknya, ia pun pantas mendekatinya kemudian memberitahukan temuanya kepada kelian banjar Dinas Bhuana Kerta, Wayan Tangkas. 

Temuan itu, lantas diteruskan kepetugas kepolisian. Untuk mengevakuasi jenasah tanpa identitas itu, tim inafis Polres Karangasem, Petugas kesehatan Puskesmas Bebandem, dan sejumlah warga memerlukan waktu cukup lama. Mengingat lokasi mayat berada ditebing dan jaraknya pun cukup jauh, ditambah jalan yang belum diaspal serta harus melewati sungai mati. Tim inafis Polres Karangasem baru berhasil melakukan evakuasi sekitar pukul 14.30 Wita, dan mayat langsung dibawa ke RSUD Karangasem. “Ditemukan dikaki gunung agung, batas pemukiman warga dan hutan dimana posisinya tengkurup dan beberapa bagian tubuh tidak utuh,” ujar Kelian Banjar Dinas Bhuana Kerta, I Wayan Tangkas. 

Terkait temuan mayat tanpa identitas itu, Perbekel Desa Bhuanagiri, I Nyoman Diarsa mengatakan, mayat tersebut dipastikan bukan merupakan warga Desa Bhuana Giri. Dikatakan, sampai saat ini tidak ada masyarakat desa Bhuana Giri yang melapor kehilangan sanak keluarganya. Kemungkinanya, mayat tersebut berasal dari luar Desa Bhuana Giri. “Sudah kita minta kelian banjar Dinas untuk mengecek apakah ada yang kehilangan keluarganya, tetapi tidak ada yang kehilangan warga,” ujar Diarsa. 

Dikatakan Diarsa, mayat yang sudah hilang beberapa bagian tubuhnya ini, pertama kali ditemukan oleh warga saat hendak mencari pakan ternak sapi. “Lokasinya cukup jauh, dan harus berjalan kaki, itu pun harus melewati tebing,” ujarnya.

Sedangkan kasat Reskrim Polres Karangasem AKP, Losa Lusiano Araujo,S.I.K mengatakan,pihaknya belum bisa memastikan jenis kelamin mayat tersebut. Hal ini lantaran kondisi mayat saat ditemukan dalam keadaan tidak utuh. Untuk memastikan jenis kelaminya, pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari tim porensik. “Dari kami belum bisa memastikan, karena kondisi jenasah memang sudah hancur,” ujarnya. 

Diperkirakan, mayat tersebut sudah lebih  7 hari lalu.  Kemungkinan, kondisi jenasah yang hancur karena dalam beberapa hari ini diguyur hujan. Dikatakan, evakuasi memerlukan waktu yang cukup lama karena lokasi penemuan mayat itu berada diketinggian dan tebing. “Tidak ada identitas yang kita temukan, mayatnya tanpa busana,” ujarnya lagi. (bud).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Bule Belarusia Mabuk Mushroom dan Buat Onar di Kos, Diusir Pemilik Kos

Rab Feb 12 , 2020
Dibaca: 14 (Last Updated On: 12/02/2020)KUTA – fajarbali.com | Ada-ada saja tingkah wisatawan asing yang tinggal di Kuta. Seperti Lazovski Victor asal Belarusia. Dia mabuk-mabukkan di kamar kosnya di  Kedonganan Kuta, lalu membuat keributan sehingga membuat penghuni kos geram. Merasa tidak nyaman, pemilik kos kemudian mengusirnya.    Save as PDF

Berita Lainnya