AMLAPURA-fajarbali.com | Pemkab Karangasem melalui dinas kesehatan per Rabu (28/7) kemarin mulai melaksanakan vaksinasi Covid-19 gelombang ke-II. Warga yang akan vaksin juga di minta untuk datang sesuai jadwal agar mendapatkan sertifikat vaksinasi yang dikirim melalui Short Massage Service (SMS). Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, dr. I Gusti Bagus Putra Pertama.
Menurut Bagus Putra Pertama, jadwal vaksinasi warga pada gelombang ke-II ini sudah disampaikan saat vaksinasi tahap pertama lalu. Dikatakan, alasan agar warga datang tepat waktu sesuai jadwal agar yang vaksinasi mendapatkan link dari SMS untuk mendapatkan sertifikat vaksinasi. “Sertifikat kan dikirim melalui SMS, kalau datang vaksin tidak sesuai jadwal sudah pasti tidak akan dikirimi SMS,” ujar Putra Pertama.
Dokter asal Kecamatan Sidemen ini juga mengatakan, selain datang sesuai jadwal, dalam proses pengisian data juga harus sesuai. Putra Pertama mencontohkan, data diri nomor Telephone harus sesuai atau milik sendiri karena nantinya server akan mengirim ke nomor yang tercantum saat pengisian data diri. “Kalau nomor HP salah, ya tidak dapat link sertifikat,” ujarnya.
Baca Juga :
Judul : Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Gerakan Beli Produk UMKM Lokal Perlu Digencarkan
Mitra Kerja, Polda Bali Berikan Sembako ke 25 Awak Media
Putra Pertama mengatakan, vaksinasi gelombang kedua ini akan dimulai 28 Juli sampai selesai. Vaksinasi, akan diambil secara bertahap sesuai dengan vaksinasi tahap pertama lalu. Terkait petugas vaksinasi, kata Putra Pertama, masih tetap seperti vaksinasi tahap pertama yakni petugas kesehatan dari masing-masing Puskesmas, RSUD Karangasem, RS Swasta, Polri, dan tim kesehatan dari Diskes. “Kita ingin mewujudkan harapan pemerintah, Karangasem sebagai zona hijau,” ujarnya lagi.
Terkait varian virus baru apakah sudah masuk ke Karangasem, Putra Pertama mengaku sampai saat ini belum menerima laporan dari petugas. Pihaknya hanya menerima pasien fositif atau negatif saja. Akan tetapi, melihat lonjakan kasus terkonfirmasi posistif pada Juli ini, pihaknya meminta agar masyarakat tidak meninggalkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas. “Adanya kenaikan saya kira karena longgarnya penerapan prokes di masyarakat,” ujarnya lagi.
Selain itu, hal lainya yang membuat lonjakan yakni tracing lebih diperluas. Sebagain besar, sebutnya, kasus positif merupakan dari kluster keluarga. Untuk itu, Putra Pertama meminta agat penerapan prokes di mulai dari keluarga. “Kluster dari keluarga, artinya prokes lebih diperketat mulai dari keluarga,” ujarnya lagi. W-016 (bud)
Save as PDF