SEMARAPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Melihat berbagai persoalan yang muncul sepanjang realisasi dana hibah, membuat Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta makin serius membahas peralihan penyaluran hibah menjadi Bantuan Keuangan Khusus (BKK).
Cara ini diyakini dapat mempertebal pengawasan. Sekaligus memberikan tanggung jawab kepada desa untuk menyusun proposal sesuai dengan kebutuhannya.
Bupati Suwirta menegaskan untuk ke depan, akan lebih berhati-hati merealisasikan dana hibah. Apalagi selama ini dirinya mengakui memiliki keterbatasan waktu untuk melakukan verifikasi ataupun evaluasi. Sehingga kerap ada rambu-rambu yang dilanggar.
"Untuk sekolah juga saya batasi buat penyengker jangan pakai batu hitam, tapi malah ada yang pakai batu hitam. Ini kan lepas dari pengawasan," ujarnya menyontohkan.
Agar permasalahan demikian tak muncul lagi, Bupati Suwirta pun kembali membahas wacana peralihan hibah menjadi BKK. Menurut Bupati asal Nusa Ceningan ini, dengan jalur BKK maka pengawasan dana akan lebih tebal. Usulan atau proposal bantuan tidak lagi disusun oleh kelompok tetapi melalui desa. Dengan demikian, pihak desa akan turut bertanggung jawab dalam realisasinya. Usulanpun dapat benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan di desa.
"Kita ingin beri tanggung jawab di desa. Karena BKK diajukan berdasarkan perencanaan di desa. Kalau hibah kan tidak. Kalau di desa nanti ada perencanaan baik dan bisa memberi imbas positif pasti akan kita bantu. Misalnya pembangunan pasar atau GOR. Melalui BKK pengawasannya juga lebih tebal," jelas Bupati Suwirta beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, menanggapi usulan Bupati Suwirta tersebut, Ketua DPRD Klungkung, I Wayan Baru mengatakan pihaknya belum dapat memutuskan setuju atau tidak. Sebagai tindak lanjut, usulan tersebut akan dibahas kembali di internal dewan untuk menyamakan persepsi. Menurut Baru, sejauh ini permasalahan hibah di Kabupaten Klungkung belum ada yang signifikan. Apalagi, dalam realisasinya sudah diawasi penuh oleh OPD terkait, BPKP, dan juga inspektorat.
"Kalau saya belum berani mengatakan ada dampak atau tidak (hibah dialihkan menjadi BKK). Karena ini harus melalui rapat dengan anggota dewan dulu. Di dewan kan sistemnya kolektif kolegial. Nanti samakan persepsi dulu, apa dampak positif dan negatifnya," ujarnya singkat. (dia)