GIANYAR – fajarbali.com | Hari Umanis Kuningan (27/9/2020) , Taman Sari Bebengan, Desa Adat Bukit Jangkrik, Kelurahan Samplangan ramai dikunjungi warga. Warga mendatangi tempat ini untuk melepas penat berekreasi bersama keluarga.
Selain sebagai tempat wisata alternative untuk berekreasi, sebagian warga juga memanfaatkan untuk wisata spiritual. Warga melakukan panglukatan di pancuran (mata air) Taman Sari. Dimana pancuran tersebut diyakini sebagai tempat melukat. Bahkan bukan hanya warga dari desa setempat yang mendatangi Taman sari ini, banyak pula warga dari luar wilayah yang datang khusus untuk melukat.
Bendesa Adat Bukit Jangkrik, I Kadek Juniarta mengatakan bahwa dikatakan bahwa pada saat Umanis Kuningan ini kedatangan warga untuk sekedar berkunjung atau berwisata sepiritual meningkat drastis. “Biasanya Pura taman sari hanya dikunjungi oleh masyarakat lokal kami saja, akan tetapi pada saat Umanis Kuningan ini banyak masyarakat dari luar desa juga berkunjung untuk menikmati asrinya alam kami,” jelas Kadek Juniarta.
Dijelaskannya, di Taman Sari (Bebengan) ada beberapa sumber mata air, yang dipercaya turun temurun menyembuhkan berbagai macam penyakit atau membersihkan rohani. “Mungkin daya tariknya adalah wisata spiritual, kami memiliki beberapa pancoran di mana dipercaya dapat menyembuhkan penyakit seperti gatal-gatal dan lain sebagainya,” bebernya.
Karena pandemic covid 19, kunjungan warga ke tempat ini dibatasi. Masyarakat yang berkunjung diwajibkan mentaati protocol kesehatan, “Sedangkan untuk pengawasannya, kami minta Sekaa Teruna turun membantu, agar pelaksanaan protocol kesehatan berjalan dengan baik,” jelas Kadek Juniarta. Sekaa Teruna juga diminta untuk mengecek suhu tubuh pengunjung.
(gds).