DENPASAR-fajarbali.com | TULOLA bersama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mempersembahkan perayaan Kawan Nusantara “IDENTITAS”, sebuah program yang digelar di Andaz Bali dan menghadirkan semangat kebersamaan untuk merayakan identitas bangsa melalui karya seni, perhiasan, dan kolaborasi lintas bidang.
Program ini menggandeng enam jenama UMKM Bali yang berakar pada kearifan lokal, menghargai warisan leluhur, namun tetap berani menghadirkan inovasi sesuai dengan perkembangan zaman.
Setelah sukses diselenggarakan di Jakarta pada Juli 2025 lalu, TULOLA kini pulang ke Bali—rumah yang menjadi sumber inspirasi—untuk mempersembahkan karya-karya terkininya.
Acara ini juga melanjutkan tradisi TULOLA yang setiap tahun menghadirkan program Kawan Nusantara, sebagai ruang kedekatan dengan para Sahabat TULOLA di Tanah Air.
Tahun ini, TULOLA menghadirkan Kawan Nusantara Identitas Bali yang dibuka dengan penampilan seni dari Desa Taro berjudul Tarian “NARNIR”, sebuah persembahan otentik dari masyarakat setempat.
“Bagi saya pribadi dan TULOLA, Bali adalah rumah—tanah yang menumbuhkan, mengilhami, sekaligus menjadi sumber nilai yang kami bawa dalam karya," kata Happy Salma, selaku Founder & Creative Conceptor TULOLA Jewelry, Kamis (11/9/2025).
Karena itu, menurut Happy Salma, sangat penting menghadirkan Kawan Nusantara di Bali, agar masyarakat Bali juga dapat merasakan, menyaksikan, dan ikut merayakan karya-karya ini di tempat asal inspirasi pihaknya.
TULOLA menghadirkan 12 art-wear berupa tas (bags) dengan edisi terbatas dalam instalasi “IDENTITAS” melalui sinergi kreatif bersama seniman lintas bidang; seperti: Garden of Solo by Didit Hediprasetyo yang menghadirkan karya busana yang memadukan nilai tradisional dan pendekatan kontemporer; sutradara Garin Nugroho melalui medium film pendeknya “Kegelisahan Sinta” berdurasi 8 menit menggambarkan perjalanan batin menemukan jati diri; dan arsitek Trianzani Sulshi mengekspresikan keterkaitan antara identitas personal dan ruang di sekitarnya.
Sri Luce Rusna, selaku Founder & Creative Designer TULOLA, menambahkan, karya Instalasi ini adalah hasil riset panjang tentang bentuk-bentuk simbolik dalam tradisi Nusantara yang dimaknai ulang untuk konteks hari ini.
“Bali bagi saya adalah inspirasi yang hidup: alam, budaya, dan kehangatan manusianya memberi napas dalam setiap karya. Karena itu, penting sekali karya ini ditampilkan di Bali," ujar Luce Rusna.
Kolaborasi terbaru TULOLA kali ini juga menghadirkan Putri Marino, seorang aktor dan bintang kenamaan Indonesia yang ikut menyelami makna IDENTITAS. TULOLA menginterpretasikan menjadi beragam design, yang terdiri dari 5 pcs Artwear, dan 6 pcs signature items.
Selain karya instalasi, TULOLA juga meluncurkan koleksi Artwear “IDENTITAS” terdiri dari 41 items berupa anting, brooch, sirkam, kalung gelang, dan 8 items One of A Kind, yang memadukan kepiawaian pekerjaan tangan dengan teknik seni perhiasan Nusantara. Dalam koleksi ini menggunakan motif-motif yang diberi nama: Warisan, Komunitas, Dunia Baru dan Legacy yang merupakan 4 babak perjalanan penemuan diri.
Warisan yang mencerminkan akar tempat kita tumbuh, dimaknai dengan motif alam semesta - keindahan flora dan fauna; Komunitas adalah lingkungan terdekat tempat kita merangkai benang-benang kehidupan, tercermin dengan motif anyaman sebagai simbol keterhubungan antar manusia, jalinan kokoh yang saling menopang; Dunia Baru adalah pribadi yang bersinar dan menemukan karakter personal yang utuh, “Aku ingin menjadi manusia bebas” kutipan sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer dalam buku Anak Semua Bangsa”; dan Legacy cerminan warisan untuk generasi mendatang, disimbolkan dalam rupa tas dengan bebatuan kristal.
Kawan kolaborasi Kawan Nusantara “IDENTITAS” Bali terdiri dari 6 jenama yang telah dikurasi memiliki semangat serupa, seperti: Paulina Katarina, Jasmine Elizabeth, NAMU, Webeings, Utama Spice, dan Kevala.
Pada Kawan Nusantara kali ini, dihadirkan pula pameran HEROES OF HERITAGE yakni koleksi karya hasil kolaborasi BCA melalui payung Bakti BCA, dengan TULOLA dan dua perajin perak dari Desa Wisata Taro, Bali, yakni I Made Suama dan Ketut Daging.
Keduanya merupakan perajin perak senior yang telah lama berkarya dan memiliki pengalaman luas dalam dunia kerajinan seni perhiasan, termasuk berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Pada kesempatan yang sama, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, BCA melalui Bakti BCA turut bangga menjadi bagian dari ajang Kawan Nusantara.
"Kerja sama seperti ini merupakan hal penting dan perlu dijaga keberadaannya, agar berbagai budaya asli Indonesia tetap lestari dan penggunaannya sesuai perkembangan zaman," kata Hera.
Sebagai venue partner, Andaz Bali turut menghidupkan semangat acara ini. Andaz Bali merupakan hotel Andaz pertama di Indonesia sekaligus resor Andaz pertama di Asia.
Dengan konsep desa Bali yang dikemas secara modern, Andaz Bali tetap setia pada nilai-nilai seni dan tradisi lokal yang sekaligus menawarkan kemewahan kontemporer.
Hal ini telah diperlihatkan melalui kolaborasi-kolaborasi yang telah dilakukan sebelumnya oleh bersama dengan seniman dan UMKM lokal.
“Kami memiliki komitmen kuat untuk berjalan berdampingan dengan budaya lokal serta para praktisinya. Andaz Bali bukan hanya tempat bagi para tamu, tetapi juga ruang bagi senimal lokal untuk mengekspresikan diri, berkembang, dan menjaga kelestarian budaya Bali hingga dapat diwariskan ke generasi berikutnya.” tambah Marc Walz, Chief of the Village Andaz Bali.










