TABANAN-fajarbali.com | Di tengah pesatnya perkembangan industri aset digital di Indonesia, Tokocrypto berhasil mencatat tonggak pertumbuhan yang mengesankan. Sebagai salah satu pelopor bursa kripto di Tanah Air, Tokocrypto kini menegaskan kembali dominasinya dengan volume transaksi yang menembus lebih dari Rp66,20 triliun pada semester I tahun 2025. Pencapaian ini diperkuat oleh basis pengguna yang terus bertumbuh, kini mencapai lebih dari 4,5 juta orang. Angka-angka ini tidak hanya mencerminkan lonjakan minat terhadap aset digital, tetapi juga menggarisbawahi kepercayaan publik yang semakin kuat terhadap ekosistem kripto yang dibangun Tokocrypto.
Keberhasilan ini tidak lepas dari komitmen Tokocrypto dalam membangun akses dan edukasi ke seluruh penjuru negeri. Melalui jangkauan yang luas, Tokocrypto menjadi satu-satunya bursa kripto yang berhasil menjangkau hingga ke Papua. Data internal perusahaan menunjukkan bahwa meskipun mayoritas pengguna (68,93%) berasal dari Jawa, minat terhadap aset digital perlahan mulai merata di berbagai wilayah, dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Upaya ini merupakan langkah nyata untuk menciptakan ekosistem kripto yang inklusif dan merangkul seluruh lapisan masyarakat.
Tahun 2024 menjadi titik balik penting bagi perusahaan. Tokocrypto tidak hanya berhasil meraih profitabilitas, tetapi juga resmi mengantongi lisensi penuh sebagai Pedagang Aset Keuangan Digital (PAKD) yang kini diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pengawasan ini mengukuhkan Tokocrypto sebagai perusahaan kripto yang sehat dan berkelanjutan, sekaligus menjadi acuan standar tata kelola yang ketat dalam industri. Transisi pengawasan dari Bappebti ke OJK dipandang sebagai peluang besar untuk memperkuat kepercayaan investor dan membuka peluang kolaborasi yang lebih luas.
Selain fokus pada kepatuhan regulasi, Tokocrypto terus menggenjot inovasi. Berbagai produk dan layanan baru terus diluncurkan, seperti TokoPlay, Staking, dan Tokocrypto Prestige untuk melayani pengguna institusi dan VIP. Ke depan, perusahaan telah menyiapkan fitur-fitur baru yang lebih canggih, seperti Web3 Wallet, Tokocrypto Card 2.0, hingga layanan Futures atau Derivatif, yang akan menciptakan ekosistem yang lebih lengkap dan terintegrasi.
Menurut Calvin Kizana selaku CEO Tokocrypto, pencapaian ini adalah refleksi dari misi perusahaan untuk membangun bursa kripto terbaik di Indonesia. Misi ini didukung oleh infrastruktur yang kuat, fokus pada kebutuhan pengguna, dan kepatuhan regulasi yang ketat. Kolaborasi menjadi pilar utama. “Tokocrypto telah menjalin kerja sama strategis dengan sektor perbankan, seperti OCBC dan blu by BCA Digital. Kerja sama ini tidak hanya melahirkan produk inovatif seperti Global Debit Tokocrypto Card, tetapi juga membuka jalan untuk ekspansi ke berbagai sektor lain, mulai dari F&B, e-commerce, hingga healthcare,” ungkapnya.
Calvin menyebutkan, Tokocrypto juga memprioritaskan edukasi sebagai bagian fundamental dari pertumbuhannya. Sejak tahun 2024, perusahaan telah menggelar lebih dari 134 acara edukasi di 20 kota, menjangkau 202 ribu peserta, yang merupakan lonjakan tujuh kali lipat dari tahun sebelumnya. “Di pertengahan 2025, inisiatif ini meluas ke 40 kota tambahan dengan 98 ribu peserta baru. Program edukasi seperti Web3 University Tour dan kolaborasi dengan berbagai komunitas menegaskan posisi Tokocrypto sebagai pionir dalam mendorong literasi kripto hingga ke pelosok negeri,” ucapnya.
“Dengan dukungan penuh dari Binance, baik dari segi pengetahuan, teknologi, maupun jaringan global, Tokocrypto yakin dapat menghadirkan layanan terbaik,” pungkas Calvin.
Sementara itu, CMO Binance, Rachel Conlan, menegaskan bahwa Indonesia kini menjadi salah satu pasar kripto terpenting secara global. "Tahun lalu peringkat adopsi kripto Indonesia berada di posisi 7 dunia, dan tahun ini naik ke posisi 3. Ini pencapaian luar biasa," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa potensi besar Indonesia berasal dari populasi muda yang melek teknologi, di mana 60% penduduknya berusia di bawah 30 tahun. “Kombinasi ini menjadikan Indonesia sebagai tempat ideal untuk melahirkan inovasi dan startup global baru di masa depan,” tutup Rachel Conlan. (M-001)