DENPASAR-fajarbali.com | Rotary Indonesia kembali menegaskan komitmen globalnya dalam upaya pemberantasan polio melalui kampanye nasional bertajuk "TOGETHER WE END POLIO". Aksi serentak ini mencapai puncaknya di Bali, tepatnya di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung (Lapangan Puputan Badung), Minggu (26/10), yang tak hanya menjadi ajang solidaritas, tetapi juga mencatatkan sejarah baru dalam Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Ribuan peserta dari seluruh penjuru negeri bergabung secara daring dan luring dalam upaya pencatatan rekor "Penyuluhan Polio secara Serentak dengan Peserta Terbanyak".
Acara di Bali menarik perhatian publik dengan partisipasi kurang lebih 1.500 orang yang terdiri dari Anggota Rotary, Rotaract, Interact, komunitas disabilitas, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Kegiatan ini digerakkan oleh tema World Polio Day 2025: “End Polio: Every Child, Every Vaccine, Everywhere,” yang menyerukan pentingnya memastikan setiap anak, di mana pun, mendapatkan vaksin polio. Serangkaian acara masif, mulai dari yoga, zumba, line dance, senam AWS, hingga simbolis penetesan vaksin polio, memadukan gaya hidup sehat dengan edukasi kesehatan yang mendesak.
Deputy District Governor, Agung Purnama mengatakan, lebih dari sekadar ajang olahraga, kampanye ini menjadi wujud gerakan solidaritas nasional yang didukung penuh dengan layanan kemanusiaan. “Rotary menyediakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis secara komprehensif, meliputi pemeriksaan mata, mulut dan gigi, fisioterapi, akupunktur, dan tak ketinggalan, donor darah. Inisiatif ini memperkuat kesadaran publik bahwa upaya mengakhiri polio tidak terlepas dari penguatan kesehatan masyarakat secara menyeluruh,” jelasnya.
Agung Purnama menyebutkan bahwa gerakan ini kian mendesak mengingat munculnya kembali kasus outbreak di sejumlah daerah di Indonesia. Rotary ingin memperkuat kesadaran publik akan pentingnya imunisasi sebagai satu-satunya tameng efektif melawan polio, sebuah penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. "Kampanye ini bukan hanya tentang berkumpul bersama, tetapi tentang berjuang bersama untuk masa depan bebas polio," ujarnya seraya menegaskan bahwa kolaborasi lintas wilayah dan dukungan masyarakat adalah kunci bagi Indonesia untuk menjadi bagian penting dari sejarah dunia tanpa polio.
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, dalam kesempatan yang sama turut memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini di Lapangan Puputan Badung. "Kami Pemerintah Kota Denpasar sangat mengapresiasi inisiatif Rotary Indonesia. Kampanye 'TOGETHER WE END POLIO' adalah panggilan untuk bersatu. Ini adalah langkah positif dalam mengedukasi dan memobilisasi masyarakat Denpasar untuk menyadari urgensi imunisasi polio, terutama di tengah laporan kasus outbreak. Semangat solidaritas yang ditunjukkan oleh ribuan peserta, mulai dari pelajar hingga teman-teman disabilitas, mencerminkan komitmen kuat Denpasar sebagai kota yang peduli kesehatan anak. Kami akan terus bersinergi dengan Rotary untuk memastikan generasi Denpasar bebas polio,” terangnya.
Pencatatan rekor MURI untuk "Penyuluhan Polio secara Serentak dengan Peserta Terbanyak" membuktikan skala dan dampak dari gerakan ini. Ribuan peserta yang bergabung melalui live streaming di seluruh Indonesia menandai momen persatuan Rotary District 3410 dan 3420 dengan masyarakat luas. Kolaborasi erat antara Rotary dengan berbagai pemerintah daerah, selama lebih dari tiga dekade, telah menjalankan beragam program sosial, pendidikan, dan kesehatan, menjadikan kehadiran Rotary semakin nyata dan dirasakan manfaatnya.
Aksi Rotary Indonesia ini merupakan bagian integral dari inisiatif global yang lebih besar, Global Polio Eradication Initiative (GPEI). Selama lebih dari tiga dekade, Rotary International telah berkomitmen penuh bermitra dengan raksasa kesehatan dunia seperti WHO, UNICEF, dan Bill & Melinda Gates Foundation. Upaya kolektif inilah yang telah berhasil menurunkan kasus polio secara signifikan di seluruh dunia, termasuk menahan laju penyebarannya di Indonesia.
Gerakan "TOGETHER WE END POLIO" bukan sekadar kampanye sesaat, melainkan janji kemanusiaan untuk melindungi anak-anak dari kelumpuhan. Dengan kolaborasi lintas sektor yang diperkuat oleh semangat kebersamaan masyarakat, Indonesia kini selangkah lebih dekat menuju cita-cita luhur yakni sebuah dunia di mana polio hanyalah sebuah catatan sejarah. (M-001)
