Tiga Pengeroyok Wartawan di Denpasar Diringkus Polisi

 

DENPASAR -sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com |Setelah menyelidiki kasus penganiayaan menimpa seorang wartawan berinisial AN, anggota buser Polsek Denpasar Barat berhasil membekuk 3 pelakunya. Masing-masing kakak beradik bernama Boy Toelle dan Benny Toelle dan pria lain bernama Gen. 

 

"Benar sudah 3 diamankan dan sudah ditahan," ungkap Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Dody Monza kepada wartawan, pada Senin 15 November 2021. 

 

Kapolsek Dody mengatakan tiga pelaku sudah ditahan sejak Sabtu 13 November 2021. Dalam hal ini pihaknya masih me gejar pelaku lain. "Pelaku lain masih lidik," ujarnya. 

 

Saat ini korban wartawan AN masih menjalani perawatan karena luka memae di sekukur tubuhnya. Diketahui beberapa hari sebelum kejadian korban dan temannya JM dipanggil oleh Oni, selaku pengelola Cafe Monjali di Jalan Mahendradatta No.107, Padangsambian, Denpasar Barat. 

 

Dikatakanya, Oni secara lisan dan terbuka mengundang AN dan JM menghadiri acara live music yang digelar oleh Gula Lempeng Band. "Saya diundang untuk meliput acara supaya diberitakan," ungkap AN. 

 

Acara live musik berlangsung pada Kamis 11 November 2021 malam. Sementara acara puncaknya akan digelar dengan mencari momentum pada saat natal dan tahun baru nantinya, di cafe Monjali. 

 

Bahkan pengelola Oni sempat meminta korban AN dan rekannya JM untuk ikut menjadi panitia adalam acara puncak nanti. Puncak acara juga wajib untuk memberitakan acara itu juga. "Pembicaraan dengan pengelola seperti itu," terangnya. 

 

Akhirnya AN dan JM berrangkat ke cafe Monjali dengan tujuan untuk meliput acara live musik tersebut. "Tapi saat saya meliput, saya dianiaya dan dikeroyok oleh dua adik dari sang pengelola cafe, yakni Boy dan Beny. Ada juga Gen. Ada juga pelaku lain namun masih diselidiki atau masih dilakukan pengembangan oleh penyidik," kata AN. 

BACA JUGA:  Mafia Tanah Asal Tangerang Selatan Dibekuk Polda Bali

 

Korban AN juga mengatakan dirinya sempat dihubungi oleh pihak terlapor untuk mencabut laporan. "Versi yang disampaikan ke keluarga saya sangat berbeda. Tapi tidak masalah, itu hak mereka. Sampai saatnya, semuanya akan terang benderang siapa yang salah," timpal AN. 

 

AN mengaku jika saat pengeroyokan itu, dirinya tidak bisa melakukan perlawanan apa pun. Karena dia tidak berdaya dikeroyok banyak orang. 

 

"Saya sempat menangkis sambil menunduk, tapi percuma sebab di pukul dan ditendang dari depan, samping kiri, kanan dan belakang," ujar AN mengakhiri. (Hen)

Scroll to Top