Berlokasi di Pertokoan Merdeka Raya No. 4 Jl. Merdeka, Tanjung Bungkak, Denpasar, nama The Klangsah untuk mengangkat ciri khas Bali, dimana klangsah (jalinan daun kelapa) juga dipakai menghiasi beberapa sisi restoran tersebut. “Kami menawarkan menu tradisional Bali, sehingga nama The Klangsah kami pilih karena identik dengan Bali. Saya juga sekaligus ingin melanjutkan menu andalan warisan mertua saya,” ujar Minggu ( 23/8/2020).
Gung Shinta sapaannya menceritakan, bahwa sejatinya restoran ini telah dibuka sejak akhir Maret 2020. Namun, seketika pandemi Covid-19 mewabah dan berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk usaha/bisnis. Akhirnya, The Klangsah ditutup sementara waktu dan dibuka kembali mulai awal Juli lalu.
“Kami mulai buka sekaligus membaca situasi, pelan-pelan saja. Kami optimis usaha kuliner akan bergeliat ke depan, apalagi di area sini memang komplek usaha kuliner. Sekaligus kami menggencarkan promosi agar lebih dikenal khalayak,” ungkapnya.
Ia memaparkan, The Klangsah menghadirkan menu tradisional khas Bali, seperti nasi campur betutu ayam merah, lawar gurita, cumi suna cekuh, gerang asem, ikan nyatnyat dan rujak. Selain itu sebagai pelengkap juga tersedia menu modern (western), diantaranya bbq ribs (beef/pork), calamary, hot dog, chicken wings, spageti dan rice bowl, serta aneka minuman segar seperti mojito, matcha latte, dalgona dan jus.
“Lokasi di sini memang umumnya adalah tongkrongan anak muda. Maka untuk market konsumen kami bidik semuanya mulai dari kalangan anak muda hingga dewasa. Harga menu pun kami sesuaikan dengan kondisi saat ini dan pastinya sangat terjangkau,” jelasnya.
The Klangsah buka dari jam 12 siang hingga 9 malam. Khusus Jumat dan Sabtu disuguhkan live music bagi pengunjung. Dengan kapasitas tempat duduk sekitar 30 orang, restoran ini juga cocok untuk tempat arisan, rapat, ulang tahun dan lainnya. “Pesan saya, setiap daerah pasti punya makanan khas atau tradisional, termasuk Bali, mari kita lestarikan agar warisan leluhur tersebut tidak punah,” pungkasnya. (dar).