PECATU -fajarbali.com |Penyalahgunaan narkoba saat ini tidak hanya terjadi di daerah perkotaan saja namun sudah masuk sampai ke tingkat desa. Berdasarkan data rehabilitasi Tahun 2020 BNN Provinsi Bali dan dilihat dari domisili penyalahguna narkoba didominasi orang Bali asli sebanyak 60% sedangkan orang luar lahir di Bali sebanyak 10%, pendatang sebanyak 28% dan warga negara asing sebanyak 2%.
Menyikapi kondisi tersebut, BNN Provinsi Bali saat ini mencanangkan program desa bersinar (bersih narkoba) dengan mendorong partisipasi aktif desa untuk menggalakkan program P4GN di lingkungannya masing-masing.
Adapun bentuk implementasi pelaksanaan kegiatan yang bisa dilaksanakan untuk mewujudkan Desa Bersinar salah satunya yang telah dilakukan oleh Desa Adat Pecatu Kabupaten Badung.
Sedianya, pada Rabu 25 Agustus 2021 bekerjasama dengan BNN Provinsi Bali, Desa Adat Pecatu Kabupaten Badung melaksanakan deteksi dini melalui tes urine bagi para calon Bendesa Adat dan Prajuru di desa adat setempat.
Pemeriksaan tes urine narkotika kepada para calon Bendesa Adat dan Prajuru Desa Adat Pecatu diikuti sebanyak 21 orang, salah satunya adalah Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta yang yang secara sukarela ikut di tes urine dan berkomitmen mewujudkan Desa Pecatu Bersinar.
Adapun hasil dari pelaksanaan tes urine tersebut keselurjhan negatif dan tidak ditemukan adanya penyalahgunaan narkoba bagi calon Bendesa Adat dan Prajuru di Desa Adat Pecatu.
Melalui kegiatan ini, Kepala BNN Provinsi Bali, Brigjen Pol. Drs. Gde Sugianyar Dwi Putra, SH., MSi berharap “Desa adat Pecatu bisa menjadi role model bagi desa lainnya.
“Pimpinan Desa adat serta Prajuru desa adat yang mempunyai komitmen bersih dari narkoba mampu membawa dan menjaga desa dan masyarakatnya dari ancaman bahaya narkoba untuk mewujudkan Bali Bersinar” ungkap mantan Kepala BNNP Nusa Tenggara Barat ini. (Hen)
Save as PDF