GIANYAR-fajarbali.com | Ternak babi di Bali, khususnya di Gianyar terbebas dari penyakit Virus Afrika Swine Fever (VASF). Penyakit ini belum ditemuman obatnya dan bila ternak babi terjangkit, maka dipastikan akan mati. Hal ini dijelaskan Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Made Santiarka, Selasa (17/1/2023).Dikatakan Made Santiarka, untuk pencegahaan penyakit tersebut lalulintas ternak babi sangat diawasi dengan ketat. “Pertama, kendaraan yang angkut babi ini bersih dan tertutup,” jelas Santiarka. Secara umum ciri penyakit ini pada ternak adalah warn perut memerah, badan panas, mencret berdarah dan susah makan yang merut gejala umum awal pada ternak yang terjangkit VASF. Sedangkan hal ini disebabkan karena ternak babi diberikan pakan yang basi, kebersihan kandang tidak terjaga, indukan yang sakit, termasuk pakan yang sudah kadaluwarsa. “Kita (Gianyar) bersyukur bebas penyakit ini, ini juga berkat penyuluhan dari UPT Keswan di tiap kecamatan,” ujarnya.Dampak dari tidak adanya penyakit ternak babi ini, peternak babi di Gianyar saat Hari Raya Galungan lalu menikmati harga jual tertinggi. Bahkan harga tersebut merupakan rekor harga daging babi hidup. Hal ini dijelaskan Kepala UPT Keswan Gianyar, Blahbatuh dan Sukawati, Nyoman Arya Darma. “Hari raya kemarin harga babi hidup yang beratnya di atas 100 kg di kisaran 45 ribu perkilogram,” jelas Arya Darma. Dengan harga tersebut, peternak besar dan peternak rumah tangga menikmati hasil penjualan yang sangat memadai. “Ya, akhir tahun lalu, peternak babi mendapat keuntungan dan jerih payahnya terbayar,” tambahnya. Sedangkan di hari Kuningan harga babi hidup turun ada di kisaran 38 ribu saampai 40 ribu. Dimana sebelumnya harga babi hidup ada di kisaran Rp 30 ribu.Jumlah ternak babi di akhir Tahun 2022 lalu sebanyak 85.579 ekor dan 29.163 diantara anakan babi. Ternak babi didominasi di dua kecamatan yaitu Kecamatan Payangan 33.762 ekor dan Tegalalang 30.119 ekor.sar Sedangkan kecamatan lainnya rata-rata jumlah ternak babi sebanyak 4.000 ekor. “Jumlah ini menurun di awal Tahun 2023 karena sudah dipotong dan di jual ke kabupaten luar Gianyar, namun peternak kembali membeli anakan untuk dibesarkan lagi,” jelasnya.W-010
Ternak Babi Gianyar Sudah Bebas Virus ASF
Secara umum ciri penyakit ini pada ternak adalah warn perut memerah, badan panas, mencret berdarah dan susah makan yang merut gejala umum awal pada ternak yang terjangkit VASF. Sedangkan hal ini disebabkan karena ternak babi diberikan pakan yang basi, kebersihan kandang tidak terjaga, indukan yang sakit, termasuk pakan yang sudah kadaluwarsa. “Kita (Gianyar) bersyukur bebas penyakit ini, ini juga berkat penyuluhan dari UPT Keswan di tiap kecamatan,” ujarnya.
(Last Updated On: 17/01/2023)