Bangli- fajarbali.com | Kesan petani yang selama ini dianggap identik dengan kemiskinan dan hanya sebagai objek peminta-minta, ditepis oleh Kelompok Tani Sari Pertiwi yang beralamat di Jalan Bukit Sari, desa Songan, Kintamani, Bangli.
Terbukti di masa pandemi Covid-19, kelompok tani yang beranggotakan 22 petani menggencarkan aksi sosial melalui gerakan petani peduli dengan membagikan paket sayur gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.
Tak tanggung-tanggung, dibawah pimpinan Komang Sukarsana yang juga merupakan Ketua Rumah Bawang Songan, pembagian paket sayuran ini telah dilakukan menyasar daerah perkotaan dan kawasan wisata di tiga Kabupaten di Bali.
Baca Juga :
Bantuan Sosial dari APBD Gianyar Terhenti, Dari Pusat, Bantuan Berupa BLT, PKH dan BPNT
Ratusan Liter Eco Enzyme Dituangkan Ke Perairan Danau Batur
Untuk kali ketiga, aksi petani peduli ini dilaksanakan di Kabupaten Bangli. Yakni di dua titik, desa wisata Pengelipuran dan di jalan Brigjen Ngurah Rai, Kota Bangli, Sabtu (07/08/2021).
Setidaknya sebanyak 155 paket sayuran lengkap berupa bumbu dapur, yakni cabai, Lombok dan bawang merah serta sayur sawi, buncis, labu siam, terong hingga kopi khas Kintamani kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19. Karena itu, gerakan petani peduli yang telah dilakukan di tiga kabupaten ini, yakni Gianyar, Denpasar dan Bangli disambut antusias oleh warga setempat.
Ni Nyoman Sukanti (52) salah satu warga desa Pengelipuran, mengaku sangat senang dengan adanya gerakan para petani dari desa Songan ini. “Dimasa pandemi seperti ini, saya hanya bisa mengucapkan banyak terimakasih atas kepedulian yang diberikan kepada kami,” ungkapnya. Pihaknya berharap, gerakan seperti ini bisa dilakukan berkelanjutan.
Sementara Ketua Rumah Bawang Songan, Komang Sukarsana mengatakan bagi-bagi paket sayuran gratis ini merupakan rintisan dari Rumah Bawang Songan yang diinisiasi oleh Kelompok Tani Sari Pertiwi Bukit Selat, desa Songan, Kintamani.
“Aksi ini sudah kami lakukan untuk kali ketiga. Untuk kali ini, paket sayuran gratis ini kami distribusikan juga khusus untuk peringatan Hut Kemerdekaan RI untuk para veteran, kaum disabilitas dan lansia yang ada di Kabupaten Bangli,” jelasnya.
Meski demikian, pihaknya juga mengaku tetap membagikan paket sayuran tersebut kepada warga kota Bangli. “Ini adalah bentuk misi sosial dari kelompok tani kami dengan cara sedikit menyisihkan hasil panen petani,” jelasnya.
Untuk diketahui, Kelompok Tani Sari Pertiwi desa Songan, beranggotakan 22 orang petani dengan menggarap sekitar 25 hektar lahan. “Kami menyasar perkotaan karena kebetulan saya juga mempunyai usaha di daerah Ubud. Yang mana masyarakat di daerah wisata dan perkotaan tersebut, di masa pandemi ini justru yang paling berdampak terhadap ketersedian pangan,” jelasnya.
Selain itu, Komang Sukarsana yang juga merupakan Duta Petani Milenial Kabupaten Bangli ini, melihat selama ini sebagian masyarakat masih mempunyai anggapan sektor pertanian sebagai pekerjaan yang identik dengan kotor, ekonomi yang kurang menjanjikan. Tapi bagi saya sendiri yang memang hidup dan besar di daerah pertanian, pertanian justru sangat bagus. Hanya saja, kita perlu mengedukasi masyarakat, bahwa pertanian tidak identik dengan kemiskinan,” jelasnya.
Bagi Sukarsana, kegiatan ini juga dilakukan untuk menepis anggapan bahwa petani bukan peminta-minta, yang selalu mengharapkan perhatian pemerintah. ”Untuk itu, kita juga wajib berkontribusi dengan cara menyisihkan hasil panen untuk berbagi kepada sesama. Kita sebagai petani juga harus punya rasa jengah,” tegasnya.
Untuk itu, pihaknya turut mengajak mengajak kelompok tani lain untuk bersama-sama membantu masyarakat lain yang membutuhkan. Dalam hal ini, pihaknya memastikan akan tetap berupaya melakukan gerakan petani peduli tersebut.
“Gerakan sosial ini, tentunya akan tetap kami laksanakan. Tentunya dengan menyesuaikan kondisi dilapangan dan hasil panen petani,” pungkasnya. (ard)
Save as PDF