https://www.traditionrolex.com/27 Tanggulangi Dampak Banjir Bandang Desa Songan Bupati Bangli Gagas Pembangunan Tanggul Di Tiap Batas Desa - FAJAR BALI
 

Tanggulangi Dampak Banjir Bandang Desa Songan Bupati Bangli Gagas Pembangunan Tanggul Di Tiap Batas Desa

(Last Updated On: 09/02/2020)

BANGLI – fajarbali.com | Dua hari pasca banjir bandang yang menerjang wilayah desa Songan, Kintamani, upaya penanggulangan terus dilakukan tim gabungan bersama masyarakat setempat, Minggu (09/02/2020). Pembersihan lumpur yang menimbun ruas jalan nasional penghubung desa Songan-Pura Hulun Danu, hingga ketinggian 1 meter dilakukan dengan menggunakan dua alat berat. Sementara pembersihan sisa-sisa lumpur yang membenam rumah warga dan fasilitas publik lainnya masih dilakukan secara gotong royong oleh  tim gabungan tim gabungan TNI, polri, BPBD baik provinsi maupun kabupaten, ASN Pemkab Bangli, relawan, bersama-sama membantu masyarakat. Selain itu, pemeriksaan kesehatan juga diberikan kepada masyarakat oleh tim medis dan PMI.

 

Sebelumnya pada hari Sabtu (08/2/2020), Bupati Bangli, I Made Gianyar juga telah turun langsung ke lokasi. Tak sungkan-sungkan orang nomor satu di Pemkab Bangli, ikut berupaya melakukan pembersihan lumpur dan membuat saluran pembuangan air yang menimbun akses jalan di banjar Hulun Danu, Songan A. Tidak hanya bupati, tampak Dandim Bangli Letkol Inf. Himawan Teddy Laksono dan Kapolres Bangli, AKBP. I Gusti Dhana Aryawan turut berupaya membersihkan lumpur dengan menggunakan cangkul bersama masyarakat dan petugas lainnya.

Disela-sela kegiatan tersebut, Bupati Made Gianyar kepada awak media, menyampaikan gagasannya sebagai solusi untuk bisa mengatasi persoalan banjir yang memang kerap melanda wilayah desa Songan. Menurut Bupati dua periode ini, dari hasil diskusi dengan Dandim dan Kapolres Bangli, banjir bandang bermuatan lumpur yang menerjang di wilayah Songan, disebabkan akibat banjir kiriman dari  wilayah bagian atas seperti dari Penulisan, Pinggan dan desa Blandingan. “Karena ini persoalan tahunan, kita sudah perintahkan kepada Bappeda untuk membuat FS (Feasibility Study) dan berikutnya sampai membuat DED (Detail Enggineering Design). Dimana disetiap desa, kita buatkan tanggul,” tegasnya.

Gagasannya tersebut, disampaikan, mengingat biasanya sungai di lokasi setempat dalam keadaan kering sehari-harinya. Namun saat hujan, air beserta lumpur justru meluap. “Sehingga jika disetiap batas desa dibuatkan tanggul, nanti lumpurnya kan bisa tertahan disana. Setelah tertahan, kemungkinan yang sampai kesini airnya saja. Untuk itu, disetiap batas desa akan kita buatkan study kelayakan (FS) untuk membangun tanggul. Ini juga akan bisa mengatur jika saat panas kekurangan air dan saat hujan kelebihan air,” bebernya.

Manfaat lain dengan pembangunan tanggul tersebut, volume airnya bisa diatur. Agar saat kelebihan air, airnya bisa ditampung dan saat panas, air yang tertampung bisa dipergunakan untuk pertanian. Disampaikan juga dari informasi masyarakat setempat, diketahui bencana tersebut terjadi karena adanya perubahan pola pertanian dari tanaman keras menjadi holtikultura (cabe, bawang) di daerah bagian atas. Dimana, dalam pola tanam petani kini semua menggunakan plastik saat menanam produk holtikultura. “Dampaknya, saat musim hujan karena penyerapan air tidak ada, sehingga tanah permukaan lari kesini yang subur-subur. Kondisi ini, lama-kelamaan kita khawatirkan juga akan menyebabkan tanah dibagian atas akan menjadi kering karena terus tergerus ke bawah,” jelasnya.

Sehingga dengan dibuatkan tanggul, lanjut Made Gianyar, kedepan tanah diatas akan tetap subur dan saat banjir tidak banjir lumpur tapi banjir air. Dimana airnya akan lari ke danau. Kalau bisa ditanggul tersebut, difungsikan juga sebagai penampung air saat musim panas bagi petani. “Itu langkah yang akan kita lakukan. Sementara terkait pembiayaan, kita akan usulkan ke Propinsi dan Pemerintah Pusat. Sebab, Bangli ini uangnya sedikit, masalahnya besar. Terlebih, menyangkut air, pasal 33 juga belum jalan. Kapan air ini akan menjadi sumber PAD, saat itulah Bangli akan kaya. Karena airnya itu, saat ini dipakai oleh daeah lain,” tegasnya.

Karena itu pada kesempatan tersebut, Bupati Made Gianyar kembali menititipkan pesan kepada Gubernur Bali I Wayan Koster yang mengusung visi-misi  begitu bagus. Yakni, Nangun Sat Kerthi Loka Bali. “ Nah bagaimana menyelamatkan alam Bali, tentunya Bangli harus mendapatkan perhatian. Penanganan banjir dihulu, jauh lebih bagus daripada penanganan banjir dihilir. Sebab, penanganan banjir dihulu akan mendatangkan manfaat ke masyarakat sekitar, tanahnya akan subur dan banjir ke hilir bisa diminimalis,” tegasnya.

Atas gagasnya tersebut, Bupati Bangli saat itu kembali menekankan kepada Bappeda dan PU Bangli agar langsung bekerja untuk membuat FS dan DED pembangunan tanggul tersebut. Disisi lain, terkait upaya penanggulangan dampak bencana, Bupati menyampaikan ungkapan terimakasihnya kepada jajaran TNI/Polri yang sudah bekerja ekstra keras. Selain itu, untuk PNS Pemkab Bangli dan Pejabat asal Desa Songan, juga telah diintruksikan untuk membantu warga setempat. “Hanya dengan turun, kita bisa memecahkan masalah. Sebab, kalau hanya diatas meja saja, kita akan kering dengan ide,” tegasnya. Lebih lanjut, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya turut menghimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaannya, dengan deteksi dini, kenali bencana dan jauhi bencana.

Lebih lanjut pihaknya juga menyinggung terkait rencana penataan kuramba yang dilakukan petani ikan yang selama ini menjadi persoalan pencemaran air danau Batur. Untuk mengatasi persoalan itu, Bupati berencana akan membuat sodetan dipinggir danau terbesar di Bali ini, sehingga tak ada lagi kuramba di dalam atau tengah danau. “Dalam pembuatan sodetan itu, nanti akan kita atur lewat teknologi. Sehingga dengan adanya sodetan itu, danau Batur tidak tercemar lagi dan petani ikan juga tidak dirugikan,” pungkasnya. (arw).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Krida di Jembatan Tukad Bangkung Desa Pelaga Kecamatan Petang Populerkan Potensi Alam Badung Utara

Ming Feb 9 , 2020
Dibaca: 7 (Last Updated On: 09/02/2020)MANGUPURA – fajarbali.com | Jalan santai bersama dalam rangka pelaksanaan hari krida kembali digelar Pemkab Badung dengan melibatkan semua OPD yang ada di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung, Jumat (7/2/2020). Krida kali ini dipusatkan di jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang. Kegiatan jalan santai ini […]

Berita Lainnya