GIANYAR – fajarbali.com | Menangani Covid 19, posisi DPRD baik secara lembaga maupun secara personil kerap menuai sorotan oleh masyarakat. Hanya anggota DPRD Gianyar tidak akan mencari panggung dengan pemotongan gaji. Sedangkan kebijakan Bupati Gianyar dalam menangani wabah pendemi selalu mendapat dukungan penuh dari Legislatif Gianyar. Hal ini terungkap dalam Rapat Banmus terbatas DPRD Gianyar, Rabo (8/4/2020) .
Rapat Banmus terbatas DPRD Gianyar diawali dengan pembahasan teknis pelaksanaan Rapat Paripurna DPRD Gianyar tentang penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban LKPJ 2019. Rapat menyepakati, pelaksanaan sidang Paripurna akan dilaksanakan dengan memanfaatkan media elektronik tanpa mengurangi sistem dan mekanisme persidangan. Sekwan Gianyar, I Wayan Kujus Pawitra diamanatkan pimpinan rapat untuk memastikan rapat paripurna berjalan lancar dan memenuhi prosedur kesehatan dalam pencengahan wabah Covid 19.
Dalam kesempatan tersebut, sejumlah anggota DPRD mempertanyakan langkah yang harus diambil secara kelembagaan, mengingat wakil rakyat ini kerap menuai sorotan di tengah usaha bersama memerangi wabah Covid 19. Padahal sejak wabah ini merebak, anggota DPRD Gianyar terus bergerak bersama-sama dengan eksekutf. Hanya saja, karena dewan ini bukan lembaga eksekutor, sehingga hanya aksi eksekutif saja yang muncul di permukaan. Sehingga disepakati jika DPRD Gianyar tidak akan mencari panggung dalam musibah ini dan tetap konsisten mendukung, mensupport Bupati Gianyar untuk mengambil langkah-langkah strategis. “Kami di DPRD Gianyar sudah mensupport saudara Bupati unuk memanfaatkan anggaran senilai Rp 32 Milyar dalan penanganan Covid 19 ini. Kalaupun pun angka ini masih dinilai kurang kami akan back-up lagi. Ini adalah salah satu langkah nyata kami dalan penagana Covid 19,” jelas Ketua DPRD Gianyar, I Wayan Tagel Winarta, saat memimpin rapat.
Dikatakan Tagel Winarta, bahwa selama ini anggotanya terus aktif di tengah masyarakat dalam penanganan Covid 19 ini. Dimana telah dilakukan pembagian APD berupa masker, penyemprotan disinsfektan, pembangain sembako hingga yang lainnya. “Ini nilianya jauh lebih tinggi dari sekedar potong gaji yang angganya hanya dua jutaan. Secara mandiri mereka (anggota dewan) mengeluarkan dana pribadi sampai Rp 20 juta,” jelasnya lagi.
Tagel Winarta berharap eksekutif terus berkoordinasi dengan legislative, karena penanganan Covid 19 ini tidak menutup kemungkinan membutuhkan waktu yang panjang. “Kami harap saling berkoordinasi agar tidak terjadi tumpang tindih. Yang terjadi di lapangan banyak berlomba membagikan sembako, kami harap pelan-pelan, mengingat sampai kapan wabah ini selesai belum bisa diprediksi. Istilahnya simpan amunisi dulu, nanti bagikan saat yang tepat,” harapnya lagi.(gds).