https://www.traditionrolex.com/27 Tanah Longsor di Desa Selat , Akses ke Setra dan Pura Dalem Gria Cucukan Tergerus - FAJAR BALI
 

Tanah Longsor di Desa Selat , Akses ke Setra dan Pura Dalem Gria Cucukan Tergerus

(Last Updated On: 19/10/2022)

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta meninjau kondisi tanah longsor di Desa Selat.

SEMARAPURA-fajarbali.com I Hujan deras yang melanda wilayah Klungkung selama beberapa hari terakhir telah menyebabkan musibah tanah longsor di Desa Selat, Senin (17/10) malam. Akibat peristiwa tersebut, sebagian akses jalan menuju setra dan Pura Dalem Gria Cucukan, serta ke Desa Adat Tulang Nyuh ambles dan tak bisa dilalui kendaraan besar. Kabel listrik turut tertimpa dan pipa PDAM terputus, sehingga warga sekitar kesulitan memperoleh air bersih.

 

Sebuah pohon bunut yang puluhan tahun berdiri kokoh di pinggir jalan ikut tumbang. Batang pohon yang berukuran besar tergerus material longsor, sementara dahan-dahannya menutupi akses jalan. Sehingga jalur penghubung Desa Adat Tulang Nyuh dan Selat tersebut sempat lumpuh. Mendapat laporan terkait musibah tersebut, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta bersama Camat Klungkung, Putu Arnawa dan Kadis PUPRPKP, I Made Jati Laksana langsung meninjau ke lokasi, (18/10) pagi.

 

“Cuaca sedang tidak bersahabat, semua warga supaya meningkatkan kewaspadaan karena situasi hujan seperti sekarang masih akan terus berlanjut.

Ke depan Dinas PUPR supaya lebih dini mendeteksi hal-hal seperti ini. mengantisipasi tempat tempat yang berpotensi terjadi bencana, sehingga kejadian seperti ini bisa diminimalisir. Kepada BPBD, saya tugaskan supaya menindaklanjuti dengan melakukan pembersihan dahan dahan pohon sehingga warga bisa melalui jalan ini.  PDAM supaya segera memperbaiki jaringan air sehingga warga bisa secepatnya mendapatkan air bersih. ” ujar Bupati Suwirta.

 

Selain meninjau tanah longsor, Bupati Suwirta juga meninjau area Pura Dalem Desa Adat Tulang Nyuh yang mengalami kemiringan akibat tanahnya amblas dan tembok penyengker retak. Bendesa Desa Adat Tulang Nyuh, Wayan Sudarma menuturkan awal mula kondisi tersebut. Yakni terjadi sekitar tahun 2017 lalu, tepatnya setelah dilakukan pemotongan pohon beringin besar di belakang pura. Pihaknya menduga, proses pelapukan akar pohon tersebut menyebabkan tanah di belakang pura menjadi amblas dan miring.

 

“Cuaca dengan curah hujan seperti saat ini membuat kami khawatir akan membuat kondisi pura Dalem ini semakin parah. ” ujar Bendesa Desa Adat Tulang Nyuh Wayan Sudarma.  Atas kondisi tersebut Bupati Suwirta mengingatkan prajuru desa untuk segera membuat proposal agar bisa dan diajukan kepada Pemda Klungkung.

 

Sementara, Ida Bagus Putu Winaya salah seoarang warga yang memantau di sekitar lokasi material longsor mengatakan, sebenarnya pihak desa sudah sempat  mengajukan usulan penyenderan ke pemerintah daerah. Sayangnya, sampai saat ini usulan tersebut belum dapat direalisasikan. “Sebenarnya sudah sempat diusulkan untu penyenderan tebing Tukad  Selatan ini. Tapi belum terwujud,” ungkapnya seraya mengatakan padahal pikaknya memiliki rencana untuk mengembangkan tempat tersebut sebagai tempat wisata spiritual.  W-019

 

 

 Save as PDF

Next Post

Kuota Perempuan Lebihi Target, Hanura Klungkung Lolos Verifikasi Faktual

Rab Okt 19 , 2022
Dibaca: 12 (Last Updated On: 19/10/2022) Pengurus DPC Hanura Kabupaten Klungkung saat verifikasi faktual oleh KPU Klungkung. SEMARAPURA-fajarbali.com I Tahapan Pemilu 2024 di Kabupaten Klungkung mulai bergulir. Terlihat ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Klungkung melakukan verifikasi faktual terhadap sejumlah partai politik calon peserta pemilu. Pada Senin (17/10), giliran DPC […]
IMG-20221018-WA0004(1)-b5af518e

Berita Lainnya