AMLAPURA-fajarbali.com | Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Karangasem yang akhir-akhir ini cenderung mengalami kenaikan membuat 13 Desa/kelurahan ditetapkan sebagai zona merah covid-19,23 Desa Zona Orange,31 Desa Zona Kuning dan hanya 11 Desa/Kelurahan sebagai wilayah zona Hijau. Sedangkan, kasus penambahan terkonfirmasi positif pada Selasa (3/8/2021) kemarin mencapai 36 kasus.
Jumlah 13 Desa/Kelurahan sebagai zona merah resiko Covid-19 berdasarkan dari peta resiko Covi-19 di Karangasem yang berlaku dari 1 Agustus sampai 8 Agustus mendatang. Dalam peta itu, desa dan kelurahan yang berada di zona merah diantaranya, Kelurahan Subagan, Desa Bebandem, Kelurahan Karangasem, Padangkerta, Desa Ababi, Bungaya Kangin, Sibetan, Seraya Tengah, Bhuana Giri, Tulamben, Nongan, Dukuh dan Kubu.
Sedangkan, 23 Desa/Kelurahan yang berada di zona orange, yakni Desa Ban, Bugbug, Bungaya, Duda Timur, Tianyar Barat, Tumbu, Abang, Besakih, Peringsari, Sidemen, Sukadana, Tenganan, Tiyingtali, Tribuana, Baturinggit, Pertima, Seraya Timur, Talibeng, Tangkup, Tegallinggah, Tianyar, Tianyar Tengah dan Desa Antiga.
Baca juga :
Bupati Giri Prasta Tegaskan Badung Tidak Defisit
Rapat Paripurna, Bupati Tamba Sampaikan Ranperda RPJMD
Sebelumnya pada Minggu terakhir Juli, jumlah desa/Kelurahan yang ditetapkan sebagai zona merah berjumlah delapan Desa/Kelurahan yang terdiri dari Kelurahan Karangasem, kelurahan Subagan, Desa Bebandem, desa Sibetan, desa Ababi, desa Nongan, desa Bhuana Giri, dan desaTulamben. Zona Orange, berada di 19 Desa dan 39 desa berada di zona kuning
Kepala Dinas Kesehatan,dr. I Gusti Bagus Putra Pertama saat di konfirmasi membenarkan penetapan 13 Desa zona merah resiko covid-19 di Karangasem. Penetapan zona merah berdasarkan kasus terkonfirmasi positif yang terjadi di masing-masing Desa/Kelurahan. Gusti Bagus Putra Pertama juga mengatakan, zona desa diperbaharui setiap minggunya.
“Bisa saja minggu depan zona merah berkurang, karena kita perbaharui tiap Minggu,” ujarnya.
Dr. I Gusti Bagus Putra Pertama juga menyampaikan, melihat perkembangan kasus terkonfirmasi positif di Karangasem sebagian besar merupakan kluster keluarga,pihaknya menghimbau agar masyarakat tidak meninggalkan penerapan protokol kesehatan (Prokes) yang dimulai dari lingkungan keluarga sendiri.
“Kita harapkan masyarakat lebih meningkatkan prokes, meski berada di lingkungan keluarga,” ujarnya lagi. (bud)