MANGUPURA-fajarbali.com | Universitas Udayana (Unud) melaksanakan Upacara Pengukuhan Guru Besar Tetap bertempat di Gedung Auditorium Widya Sabha Kampus Jimbaran, Sabtu (16/8/2025).
Sebanyak enam Guru Besar Tetap yang dikukuhkan oleh Rektor Unud yakni dua orang dari Fakultas Kedokteran, satu orang dari Fakultas Ilmu Budaya, satu orang dari Fakultas Teknik, satu orang dari Fakultas Peternakan, dan satu orang dari Fakultas Hukum.
Adapun keenam Guru Besar yang dikukuhkan yakni: Prof. Dr. dr. Desak Made Wihandani, M.Kes., sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Biologi Molekuler pada Fakultas Kedokteran; Prof. Dr. Ir. I Nyoman Tirta Ariana, MS., IPU., ASEAN. Eng. sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Ternak Potong dan Kerja pada Fakultas Peternakan
Prof. I Nyoman Aryawibawa, S.S., M.A., Ph.D. sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Psikolinguistik pada Fakultas Ilmu Budaya; Prof. Dr. dr. I Gede Eka Wiratnaya, Sp.OT (K) sebagai Guru Besar bidang ilmu Onkologi Orthopaedi pada Fakultas Kedokteran.
Prof. Dr. Ida Bagus Gede Manuaba, ST., MT., IPU sebagai Guru Besar bidang ilmu Teknologi Listrik pada Fakultas Teknik, serta Prof. Dr. I Gusti Ayu Putri Kartika, S.H., M.H sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu Hukum Lingkungan pada Fakultas Hukum. Kini Unud memiliki total 246 orang Guru Besar atau Profesor.
Rektor Unud Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, ST.,Ph.D dalam sambutannya menyampaikan keenam guru besar baru ini tentunya secara otomatis menambah jumlah ahli di Unud yang telah teruji kapabilitas keilmuannya.
Kata Rektor, bertambahnya jumlah profesor di Unud diyakini dapat menunjang peningkatan kualitas proses pendidikan. Hal ini yang kemudian turut andil dalam mewujudkan visi Unggul, Mandiri, dan Berbudaya.
Prof. Sudarsana yakin jumlah profesor terus bertambah ke depannya. Berkaca dari data, jumlah 1.536 tenaga pendidik dimana yang telah berpendidikan Doktor ada sebanyak 230 orang dengan jabatan fungsional Lektor Kepala atau setara dengan (15 persen), dan 236 orang dengan jabatan fungsional Lektor atau setara dengan (15,40 persen).
Dengan persentase Lektor Kepala yang cukup besar, artinya ada potensi besar untuk bertambahnya jumlah profesor. "Semoga pengukuhan guru besar kali ini dapat menginspirasi para akademisi lainnya, untuk segera memperjuangkan jabatan fungsional huru besar,” jelasnya.
Lebih lanjut Rektor Unud menyampaikan bahwa menjadi guru besar pada hakikatnya adalah menjadi seorang guru, pendidik, sekaligus peneliti yang hasil penelitiannya ditunggu oleh masyarakat luas sebagai bagian dari perwujudan pengabdian.
Keenam guru besar yang dikukuhkan hari ini, kontribusinya akan selalu ditunggu untuk memberi kemaslahatan yang lebih besar bagi Unud dan masyarakat. Setelah dikukuhkan guru besar baru ini akan bergabung dalam Forum Guru Besar yang merupakan wadah Para Guru Besar dalam memberikan saran, masukan-masukan maupun hasil pemikiran untuk pengembangan Unud ke depan.
"Semoga dengan meningkatnya jumlah SDM unggul di universitas yang kita cintai ini, dapat mengawal Universitas Udayana untuk semakin meingkatkan daya saing di tingkat nasional maupun di tingkat internasional, dan mendukung transformasi yang akan segera dilakukan dari PTN BLU menjadi PTNBH," ujarnya.
Ketua Forum Guru Besar Unud yang diwakili oleh Sekretaris Forum Guru Besar Prof. Dr. drh. Nyoman Sadra Dharmawan, MS dalam sambutan menyampaikan ucapan selamat kepada para Guru Besar yang baru dikukuhkan, dimana gelar kehormatan tertinggi dalam dunia akademik ini adalah buah dari dedikasi, komitmen, dan kerja keras panjang yang tentu tidak terlepas dari dukungan keluarga.
Pihaknya mengajak para Guru Besar untuk terus berkarya, berinovasi dan memberi kontribusi nyata melalui Tridharma Perguruan Tinggi, serta terus aktif dalam memberikan masukan bagi kemajuan perguruan tinggi, pengembangan masyarakat dan kebaikan bangsa.