DENPASAR-fajarbali.com | Fakultas Pendidikan Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar kembali menorehkan capaian penting dengan menggelar Yudisium Program Sarjana (S1) ke-24 dan Program Magister (S2) ke-27 pada Kamis (16/10/2025), bertempat di Hotel Grand Santhi Denpasar.
Yudisium diselenggarakan secara hybrid, menggabungkan kehadiran langsung (luring) dan daring, demi memberi ruang lebih luas bagi seluruh peserta dan keluarga yang ingin mengikuti momen bersejarah tersebut.
Dalam yudisium kali ini, Fakultas Pendidikan UNHI melepas sebanyak 40 calon wisudawan dari berbagai program studi. Rinciannya, 9 orang dari Program Studi Pendidikan Agama Hindu, 14 orang dari Program Studi Pendidikan Seni Kerawitan Keagamaan Hindu, 3 orang dari Program Studi Pendidikan Seni Tari Keagamaan Hindu, 2 orang dari Program Studi Pendidikan Seni Rupa dan Ornamen Hindu, 8 orang dari Program Studi Magister (S2) Pendidikan Agama Hindu, serta 4 orang dari Program Studi Doktor (S3) Pendidikan Agama Hindu.
Dekan Fakultas Pendidikan UNHI Denpasar, Prof. Dr. Drs. Wayan Paramartha, SH., M.Pd., dalam sambutannya menegaskan bahwa proses pendidikan yang telah berjalan selama ini sudah sepenuhnya sesuai dengan regulasi nasional. Bahkan, fakultas secara konsisten menerapkan kurikulum berbasis luaran (Outcome-Based Education/OBE).
Melalui kurikulum ini, setiap mata kuliah diarahkan menghasilkan karya nyata mahasiswa, baik dalam bentuk penelitian, pengembangan pendidikan, maupun pembentukan karakter.
Menurut dekan, semua SKS yang ditempuh mahasiswa sudah terpenuhi bahkan melampaui standar nasional pendidikan tinggi. Harapannya, melalui yudisium ini akan ada peningkatan kualitas dan jumlah lulusan dari tahun ke tahun.
"Jika tahun 2024 kami melepas 32 yudisiawan, maka tahun ini meningkat menjadi 40 orang. Ini menunjukkan progres positif Fakultas Pendidikan UNHI,” jelasnya didampingi Wakil Dekan Dr. WA Sindhu Gitananda, SS., M.Hum., serta masing-masing Kaprodi.
Prof. Paramartha menekankan komitmen fakultas dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, pengajaran, dan penelitian. Untuk program sarjana, jumlah beban studi mencapai 144–146 SKS, program magister sekitar 42 SKS, dan program doktor tetap 42 SKS, meski regulasi terbaru hanya mensyaratkan minimal 36 SKS.
“Dengan regulasi terbaru, sebenarnya kami sudah melampaui standar. Namun tetap konsisten menjaga kualitas, termasuk program doktor yang berlangsung enam semester penuh,” tambahnya.
Selain melepas para calon wisudawan, yudisium kali ini juga menorehkan prestasi membanggakan melalui pencapaian akademik mahasiswa terbaik. Pada jenjang sarjana, Dharma Yanti dari Program Studi Pendidikan Agama Hindu meraih predikat lulusan terbaik dengan IPK 3,92 (Cum Laude).
Sementara pada jenjang magister, gelar mahasiswa terbaik disandang oleh I Made Ram Yudistira dari Program Studi Magister Pendidikan Agama Hindu dengan IPK 3,85 (Cum Laude).
Kehadiran lulusan-lulusan unggul ini, menurut Prof. Paramartha, menjadi bukti nyata keberhasilan fakultas dalam mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki landasan karakter dan spiritualitas yang kuat sesuai dengan nilai-nilai Hindu.
“Kami ingin para lulusan ini tidak sekadar berbekal ijazah, tetapi juga karya, pemikiran, dan karakter yang siap memberi kontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan agama,” ujarnya.
Momen ini sekaligus menjadi pelepasan resmi sebelum mereka mengikuti wisuda universitas yang akan dilaksanakan 18 Oktober mendatang.
Dengan bertambahnya jumlah lulusan setiap tahun, Fakultas Pendidikan UNHI Denpasar diharapkan semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat pendidikan tinggi yang konsisten menjaga kualitas akademik dan spiritual.
Ke depan, fakultas berkomitmen untuk terus menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan zaman tanpa meninggalkan jati diri sebagai institusi pendidikan berbasis agama dan budaya Hindu.