TABANAN-fajarbali.com | 671 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Amertha Buana Tabanan di tahun 2021 terpaksa diputus sambungannya, hal ini disebakan ratusan pelanggan menunggak pembayaran air.
Kepala Bagian Hubungan dan Langganan Perumda Tirta Amerta Bhuana Tabanan Ida Bagus Marjaya didampingi Kasubag Humas Agus Suanjaya menjelaskan selain memang karena menunggak pembayaran. Pelanggan juga meminta agar dilakukan pemutusan sambungan, sebab kebanyakan dari 671 pelanggan tersebut rata-rata kondisi rumah yang kosong. Biasanya rumah-rumah yang dijadikan investasi yang ditinggal pemilik.
“Banyak rumah yang kosong tidak ditempati, Daripada mereka membayar beban terus setiap bulan, lebih baik dicabut sementara,” jelasnya pada Selasa (25/1).
Tidak hanya itu saja, Bagus Marjaya mengatakan, adanya Air minum Pedesaan atau Pamsismas dibeberapa pedesaan juga menjadi faktor pemutusan langganan. etelah adanya Pamsimas Desa, sehingga masyarakat di sana meminta pencabutan dan memilih dilakukan pencabutan sambungan,” ungkapnya.
Tambahnya Bagus Marjaya Dalam pencabutan sambungan tersebut, ada proses yang harus dilalui, seperti membuat surat peringatan kepada pelanggan karen memiliki tunggakan, kemudian cara pendekatan dengan mendatangi rumah pelanggan. Tetapi sambungan rumah bisa kembali dipasang sesuai tarif baru, ditambah denda yang harus dibayar apabila ingin menempati rumahnya lagi. “Kalau nanti ditempati, mereka boleh minta sambungan lagi sesuai tarif baru, ditambah denda yang harus dibayar. Semuanya ada di sistem kami,” ujarnya. (kdk)