FOTO: Rekrutmen calon anggota SAKA POM Angkatan I di BB POM di Denpasar.
DENPASAR – fajarbali.com | Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM), di Denpasar Dra. I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt., telah melakukan proses pembentukan Satuan Karya Pramuka Pengawas Obat dan Makanan (SAKA POM) Angkatan I.
Proses awal rekruitmen SAKA POM berlangsung, Sabtu (9/12/2023) di Kantor BB POM di Denpasar. Sebanyak 58 anggota penegak dan pandegak dari SMA/Sederajat se-Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar pun diberikan pemahaman awal terkait tugas dan fungsi SAKA POM.
"SAKA POM sebagai wadah bagi anggota gerakan Pramuka yang memiliki kepedulian terhadap pengawasan Obat dan Makanan untuk melindungi masyarakat dan menjadi wadah bagi mereka yang berminat mendalami pengetahuan dan mencari pengalaman di bidang Pengawasan Obat dan Makanan," jelas Aryapatni.
Jika sudah terbentuk, akan segera dilakukan pelantikan, dilanjutkan dengan pembagian krida masing-masing. Ada tiga krida yang telah diplot, di antaranya pemantuan, pengujian dan penyuluhan.
Mengawasi peredaran obat dan makanan, menurut Aryapatni, mesti melibatkan semua elemen, tak terkecuali para pelajar yang notabene agen perubahan, penerus pembangunan bangsa.
Wakil Ketua Komisi Saka Satuan Kominitas dan Gugus Dharma Kwarda Bali IGA Diah Yuniti, menambahkan, Potensi generasi muda sangat luar yang sangat baik dimanfaatkan untuk kebaikan.
Menjadikan mereka bagian dari mencerdaskan masyarakat dalam memilih obat dan makanan yang aman digunakan dan dikonsumsi, kata dia, merupakan cara tepat memaksimalkan potensi tersebut.
"Kita tiap hari bersentuhan dengan makanan dan obat sehingga kita perlu tahu apakah barang yang kita sentuh itu aman atau tidak dari bahan kimia obat. Jika peserta didik mendapatkan informasi, tentu mereka menjadi agen pemahaman kesehatan," jelas Yuniti.
Ia pun meminta semua pelajar mengunduh aplikasi BPOM Mobile, untuk memudahkan akses informasi terkait kemanan sebuah produk makanan dan obat.
Rudianto, Andalan Kwarda Bali, menjelaskan bahwa banyak keuntungan yang didapat para penegak dan pandegak jika ikut menjadi SAKA POM. Salah satunya adalah pengalaman yang tak ternilai.
"Kalian akan dapat pengalaman menguji obat dan makanan, memberi edukasi dan memantau langsung di lapangan. Kesempatan ini sangat baik. Hanya bisa didapatkan jika bergabung di SAKA POM," kata Rudianto.
Lebih lanjut, Rudianto meminta setiap calon anggota SAKA POM, memastikan minat dan bakatnya agar sesuai dengan krida yang ada. Hal ini terkait efektivitas roda organisasi. "Jangan sampai kalian tidak suka public speaking tapi memilih sebagai penyuluh. Sesuaikan dengan minat dan bakatmu," pintanya.