Tabanan Luncurkan Sekolah Lansia di 8 Desa, Wujudkan Lansia Sehat, Aktif dan Bermartabat

IMG-20250707-WA0005
Kabupaten Tabanan meluncurkan Sekolah Lansia di 8 Desa.

Loading

TABANAN-fajarbali.com | Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tabanan bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Bali resmi meluncurkan Sekolah Lansia di 8 desa sebagai langkah strategis dalam mewujudkan kualitas hidup lansia yang lebih sehat, aktif, dan bermartabat. Launching ini digelar pada Senin, 7 Juli 2025 dan dihadiri jajaran perangkat daerah, Perbekel 8 Desa, dan perwakilan lintas sektor.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For.,M.A.R.S. menyampaikan bahwa jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia diprediksi akan terus mengalami peningkatan seiring dengan berakhirnya masa puncak bonus demografi.

Kondisi ini terjadi sebagai akibat dari lonjakan jumlah penduduk usia produktif selama periode tersebut, yang kemudian berkontribusi pada bertambahnya populasi lansia.

Pertambahan jumlah lansia ini menjadi tantangan tersendiri bagi pembangunan, karena dapat membawa dampak positif maupun negatif.

Provinsi Bali sendiri sedang memasuki masa transisi demografi menuju populasi lansia yang semakin dominan. Berdasarkan proyeksi BPS, proporsi lansia di Provinsi Bali pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 14,9%, sedangkan berdasarkan data Pendataan Keluarga Tahun 2024, Kabupaten Tabanan bahkan menduduki proporsi jumlah Lansia tinggi di Bali, yaitu mencapai 19,87%.

“Jika penduduk lansia sehat dan produktif, maka hal tersebut bisa menjadi bonus demografi yang kedua bagi Indonesia. Namun sebaliknya, jika penduduk lansia memiliki derajat Kesehatan yang rendah dan tidak produktif, akan menjadi beban dan tanggungan bagi anak cucunya. Oleh karena itu, jumlah penduduk lansia yang besar ini harus disikapi secara bijak untuk memastikan kesejahteraan dan kebahagiaan mereka,” ujar dr. LuhDe.

Sekolah Lansia diinisiasi sebagai pendidikan nonformal berbasis komunitas yang ditujukan bagi warga lanjut usia. Mengusung prinsip long life learning, program ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan lansia dalam aspek fisik, mental, sosial, dan spiritual.

BACA JUGA:  ITDC Bagikan 1.200 Paket Sembako dan 600 Santunan Anak Yatim Piatu ke Enam Desa Penyangga The Mandalika

dr. Luhde menjelaskan bahwa Sekolah Lansia merupakan upaya nyata menjadikan lansia bukan hanya objek pembangunan, tetapi juga subjek dan pelaku aktif.

Sekolah ini mendorong perubahan paradigma dari “peduli lansia” menjadi “lansia peduli”—baik kepada sesama lansia, anak-anak, remaja, maupun lingkungan sosial sekitarnya.

Berdasarkan data sampai dengan Juni 2025, tercatat 21 Sekolah Lansia sudah terbentuk di berbagai Desa di Povinsi Bali. Bahkan diantaranya sudah melahirkan Lansia-lansia tangguh yang telah menyelesaikan pendidikannya dan telah diwisuda.

Dengan diresmikannya 8 Sekolah Lansia di Kabupaten Tabanan, total Sekolah Lansia yang sudah terbentuk di Provinsi Bali sejumlah 29 SL dan ini sekaligus menjadikan Kabupaten ini menjadi Kabupaten yang membentuk Sekolah Lansia terbanyak di Provinsi Bali, yaitu 9 Sekolah Lansia.

Berikut delapan desa di Kabupaten Tabanan yang telah diresmikan hari ini :Sekolah Lansia Werdha Sejahtera – Desa Tista, Kec. Kerambitan, Sekolah Lansia Wreda Sandhi – Desa Mambang, Kec. Selemadeg Timur, Sekolah Lansia Werdha Jayanthi – Desa Batannyuh, Kec. Marga, Sekolah Lansia Werdha Giri Shanti – Desa Jatiluwih, Kec. Penebel, Sekolah Lansia Jara Adhirajasa – Desa Selabih, Kec. Selemadeg Barat, Sekolah Lansia Manik Weredha Utama – Desa Manikyang, Kec. Selemadeg, Sekolah Lansia Beraban Lestari – Desa Beraban, Kec. Kediri, Sekolah Lansia Sad Eka Sari – Desa Mekarsari, Kec. Baturiti

Peluncuran ini disambut positif oleh perangkat desa dan masyarakat. Diharapkan inisiatif ini dapat menginspirasi desa-desa lain untuk berpartisipasi dalam penguatan peran keluarga dalam mendukung lansia sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan.

Bupati Tabanan yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Tabanan, Drs. I Made Agus Harthawiguna, M.Si menyatakan dukungannya terhadap diresmikannya 8 Sekolah Lansia di beberapa wilayah di Kabupaten Tabanan.

BACA JUGA:  Kemitraan Strategis Bulog dan Petani: Dorong Serapan Beras dan Jagung, Distanpangan Bali Perkuat Peran Pendampingan

Pemerintah Kabupaten Tabanan sangat mengapresiasi dan mendukung penuh diresmikannya delapan Sekolah Lansia di Kabupaten Tabanan. Ini adalah langkah nyata dalam mewujudkan komitmen kita untuk menjadikan lansia sebagai bagian penting dari pembangunan.

Melalui sekolah ini, pihaknya ingin memastikan para lansia tetap sehat, aktif, mandiri, dan bahagia di masa tuanya. Pemerintah Kabupaten Tabanan akan terus hadir dan bersinergi demi kesejahteraan seluruh masyarakat, termasuk para lanjut usia.

“Maka, saya mengajak seluruh elemen masyarakat, keluarga, kader, tenaga pemerintah mendukung kesehatan, desa, penuh dan untuk program sekolah lansia ini. Mari kitа wujudkan desa yang ramah lansia, yang menghargai dan merawat warganya dari lahir hingga usia lanjut.” kata dia.

Sekolah Lansia juga merupakan bagian dari Program “Quick Wins” Kemendukbangga/BKKBN, yaitu SIDAYA (Lanjut Usia Berdaya) yang menjadi satu dari lima prioritas nasional. Melalui SIDAYA, BKKBN mendorong peningkatan partisipasi aktif lansia dalam kehidupan bermasyarakat melalui pendidikan dan pemberdayaan komunitas.

SIDAYA adalah Lansia Tangguh yang sehat, produktif, merasa aman dan mampu berpartisipasi dalam kegiatan sesuai dengan minat dan potensinya, yang diwujudkan melalui integrasi kebijakan layanan terhadap kelompok lansia.

Selain itu, SIDAYA merupakan bentuk pendampingan bagi keluarga lansia dan lansia itu sendiri melalui kepedulian dan peran serta multi sektor. Sedangkan Lansia Tangguh adalah lansia yang sehat, aktif, mandiri, dan produktif melalui penerapan 7 (tujuh) dimensi lansia tangguh yaitu dimensi spiritual, intelektual, fisik, emosional, sosial kemasyarakatan, vokasional dan lingkungan.

“Melalui Sekolah Lansia ini, kami berharap dapat melahirkan lansia-lansia yang SMART: Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat,” ujar dr.Luhde.

Kemendukbangga/BKKBN berkomitmen terus mendorong inovasi program berbasis keluarga dan komunitas untuk menghadapi tantangan demografi dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Sekolah Lansia di Kabupaten Tabanan menjadi langkah awal menuju masyarakat yang lebih inklusif, sejahtera, dan berkeadilan bagi seluruh usia.

BACA JUGA:  PWI Prov Bali Gelar OKK Tingkatkan SDM Wartawan Hasilkan Berita Berimbang

 

 

Scroll to Top