Ketua DPD Partai Golkar Bali Ketut Sudikerta yang juga Wakil Gubernur Bali menegaskan bahwa Koalisi Rakyat Bali (KRB) masih bulat atau utuh. Hal itu disampaikannya di Denpasar, Rabu (22/11/2017).
DENPASAR-fajarbali.com | Menurut Sudikerta, dinamika tarik ulur soal pilihan dari dua paket calon yang bakal diusung bersama pada Pilgub Bali 2018 sebagai hal yang wajar. “Riak-riak dan pernak-pernik seperti itu dalam berdemokrasi iya lumrah saja. Tapi ending (akhirnya) akan bulat lagi mengusung pasangan calon bersama,” ujarnya.
Selanjutnya ia menepis soal tudingan bahwa KRB sudah pecah. Bahkan berpeluang terbelah menjadi dua dengan terbentuknya koalisi baru sempalan dari KRB. “Itu kan hanya opini politik yang berkembang seolah-olah seperti itu. Padahal tidak (benar). Bisa jadi ada yang memainkan isu tersebut,” sebutnya tanpa merinci pihak dimaksud.
BACA JUGA:
Sudikerta Sebut Posisinya Aman, Tetap Maju Sebagai Cagub
Sebetulnya lanjut dia, yang terjadi adalah proses penggodokan paket calon yang akan diusung bersama oleh parpol koalisi. Namun karena terkait pencalonan Pilgub terkesan menjadi panas.
“Kan semua parpol koalisi sudah sepakat bahwa paket calon yang diusung adalah berdasarkan hasil survei. Kita tunggu saja hasilnya. Dalam empat hari sudah akan keluar hasilnya,” jelas dia.
Disinggung apakah pihaknya optimis akan meraih rekomendasi dan diusung KRB? Sudikerta mengungkapkan keyakinannya bahwa dirinya akan diusung untuk posisi calon gubernur. “Saya yakin masyarakat Bali akan memilih pemimpin yang sudah berkarya nyata untuk Bali. Jadi saya yakin masyarakat Bali masih mencintai saya,” katanya.
Soal posisi calon apakah dirinya tetap sebagai Cagub atau Cawagub? Pihaknya kembali menegaskan bahwa dirinya masih mencalonkan diri sebagai Cagub atau Bali Satu. “Masih sesuai dengan rekomendasi yang saya terima dari DPP Golkar, yakni sebagai calon gubernur. Sudah final itu,” tegasnya. (kdk)