Stunting Masih Ditemukan di Desa Sekardadi, Kintamani, Poltekkes Kemenkes Denpasar Lanjutkan Pengabmas

IMG-20250717-WA0005
Pemberdayaan Ibu-ibu PKK dan Kader Posyandu Untuk Mencegah Stunting di Desa Sekardadi Kabupaten Bangli Tahun 2025.

Loading

BANGLI-fajarbali.com | Stunting merupakan salah satu temuan dari hasil Kuliah Kerja Nyata Interprofesional Education (KKN IPE) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes (Poltekkes) Denpasar di Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. 

Temuan tersebut ditindaklanjuti dalam bentuk Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) dengan skema Pengabdian Masyarakat Wilayah Berkelanjutan bertema "Pelatihan dan Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK untuk Pencegahan Stunting di Desa Sekardadi, Kintamani, Bangli Tahun 2024".

Pengabmas ini berlanjut pada tahun 2025 dengan skema Pengabdian Masyarakat Pembinaan Wilayah Berkelanjutan Melalui Program Pengembangan Desa Mitra dengan tema "Pemberdayaan Ibu-ibu PKK dan Kader Posyandu Untuk Mencegah Stunting di Desa Sekardadi Kabupaten Bangli Tahun 2025".

Pengabmas dikoordinir oleh Ni Wayan Arini, S.Si.T, M.Kes, dengan tiga anggota pengabdi: I Ketut Gama, SKM, M.Kes, Gusti Ayu Marhaeni, SKM, M.Biomed, Dr. Ni Komang Wiardani, SST, M.Kes, di bantu oleh lima mahasiswa dari Jurusan Kesehatan Gigi dan Jurusan Gizi. Pengabmas ini menyasar ibu-ibu PKK dan Kader Posyandu di Desa Sekardadi.

Ketua Pengabdi Ni Wayan Arini, S.SiT, M.Kes., mengatakan kegiatan Pengabmas merupakan implementasi salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, Pengabmas Wilayah Berkelanjutan Melalui Program Pengembangan Desa Mitra ini merupakan tindak lanjut dari hasil KKN IPE mahasiswa pada awal tahun 2024.

Dan, lanjutan Pengabmas Wilayah Berkelanjutan tahun 2024 yang menyasar ibu-ibu PKK dan Kader Posyandu, yang merupakan kelompok sasaran yang sangat tepat karena PKK dan Kader berperan sebagai agen perubahan untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat. 

Melalui kegiatan ini diharapkan ibu-ibu PKK dan Kader posyandu dapat membuat makanan bergizi untuk balita dengan pemberian makanan tambahan menggunakan bahan-bahan lokal yang ada disekitarnya untuk mencegah stunting, juga bisa untuk menambah penghasilan keluarga dengan membuat dan menjual makanan bergizi untuk jajanan anak- anak disekolah dan menaruh di warung-warung sekitarnya. 

BACA JUGA:  Bupati Giri Prasta Buka Rembuk Garbasari Cegah Stunting di Badung, Komitmen Percepat Penanganan Stunting dan Gizi Buruk

"Harapannya kegiatan pengabmas ini dapat bermanfaat bagi ibu- ibu untuk mencegah balita stunting," kata Arini. 

Kepala Desa Sekardadi, yang diwakili oleh Kepala Dusun I Wayan Supriadi dalam mengucapkan terima kasih menyambut baik dan sangat mendukung kegiatan pengabdian ini, kegiatan pengabmas ini dipandang perlu karena menambah pengetahuan bagi ibu-ibu PKK dan Kader Posyandu terkait makanan bergizi untuk balita, dan pencegahan gigi berlubang bagi balita sehingga gigi balita menjadi sehat. 

Dan menambah ketrampilan dalam membuat makanan bergizi dengan pemberian makanan tambahan berbahan pangan local bagi balita untuk mencegah stunting.

Pembukaan juga dihadiri oleh Ketua PKK, Bidan Desa dan Kepala Dusun. Kegiatan ini dilaksanakan pada pertemuan pertama dengan memberikan edukasi tentang makanan bergizi dengan memberikan beberapa macam resep masakan untuk balita sebagai pemberian makanan tambahan (PMT) yang berbahan pangan local dan edukasi pencegahan gigi berlubang. 

Pada pertemuan kedua dilanjutkan dengan pemberdayaan ibu-ibu PKK dan Kader Posyandu dengan membuat makanan sesuai dengan resep yang sudah diberikan dengan bahan local yang ada disekitar rumah. 

Ibu-ibu PKK dan Kader posyandu mendemonstrasikan cara membuat makanan bergizi dan hasil masakannya dibagikan untuk anak-balita di Posyandu sebagai pemberian makanan tambahan (PMT).

Scroll to Top