SEMARAPURA-fajarbali.com | Sebagai salah satu upaya menyongsong Generasi Emas Indonesia tahun 2045, dilakukan sosialisasi kesehatan terintegrasi mulai dari tingkat desa.
Seperti yang dilakukan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bali, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Warmadewa dan Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Bali.
BKKBN menggandeng stakeholder dari perguruan tinggi dan organisasi perempuan untuk menyosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan.
Kegiatan diawali dengan sambutan Perbekel Desa Takmung dan dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan oleh Wakil Dekan II FKIK Universitas Warmadewa.
Adapun peserta pada kegiatan ini terdiri dari kader posyandu, kader jumantik dan Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Satgas Stunting Provinsi Bali, Kadek Rosi Arista Dewi, SKM, M.Kes., mengawali paparan materi tentang Pencegahan Stunting Menuju Indonesia Emas 2045.
Kemudian dari WHDI Bali yang diwakili oleh dr. Made Ayu Witriasih, M.Kes, Sp.KKLP tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Pura dan materi terakhir dari Dosen FKIK Universitas Warmadewa yang menyampaikan tentang Pentingnya Penggunaan Alat Kontrasepsi dalam Mencegah Stunting.
Seluruh peserta terpantau antusias menyimak dan berdiskusi dengan para narasumber.
"Harapannya dengan kegiatan ini dapat memberikan penyegaran dan pengetahuan baru kepada para kader sehingga dapat memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat untuk menyongsong generasi emas tahun 2045," harap Rosi Arista, di sela kegiatan, Jumat (20/12/2024).
Ia berpendapat bahwa urusan kesehatan memerlukan kerja sama semua pihak. Untuk itu, sangat penting menjaga komitmen bersama.