SMKN 5 Denpasar Review Kurikulum, Fokus Pertajam “Soft Skill” Peserta Didik

IMG-20250624-WA0017
Pembukaan Review Kurikulum SMKN 5 Denpasar 2025/2026 bertajuk "Dengan Semangat Kolaborasi Berbasis Pembelajaran Deep Learning, Kita Tingkatkan Kualitas Pembelajaran melalui Regulasi Terbaru Kurikulum Satuan Pendidikan".

Loading

DENPASAR-fajarbali.com | SMKN 5 Denpasar secara rutin me-review kurikulum setiap tahun. Review tahun 2025/2026 ini, dibuka langsung Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Dr. KN Boy Jayawibawa, di Aula SMKN 5 Denpasar, Selasa (24/6/2025). 

Kepala SMKN 5 Denpasar I Made Buda Astika, S.Pd., M.Pd., menjelaskan, workshop ini mengusung tema "Dengan Semangat Kolaborasi Berbasis Pembelajaran Deep Learning, Kita Tingkatkan Kualitas Pembelajaran melalui Regulasi Terbaru Kurikulum Satuan Pendidikan".

SMKN 5 Denpasar, kata Buda Astika, mengelola lima kompetensi keahlian, di antaranya, Kuliner, Perhotelan,Usaha Layanan Wisata, Seni Tari, Seni Karawita dan Desain Komunikasi Visual. 

Sampai saat ini, pihaknya telah membangun kerja sama dengan 135 industri, termasuk yang telah MoU secara resmi 37 industri. Di sanalah peserta didik disebar mengimplementasikan kompetensinya dalam kegiatan magang. 

Review Kurikulum 2025/2026 menghadirkan narasumber dari Disdikpora Provinsi Bali, praktisi dari dunia usaha dan industri (Dudi), kolega guru dan guru penggerak. 

Buda Astika membeberkan sejumlah poin terpenting dari review kurikulum. Pertama untuk menajamkan soft skill peserta didik, terutama menyangkut disiplin dan etika di dunia kerja. 

"Hal ini kami serap berdasarkan aspirasi dan inspirasi dari industri tempat anak-anak kami magang. Kami mengurus 600 lebih anak magang. Harus kami akui ada belasan anak yang dinilai kurang dalam soft skill oleh mitra kita. Sehingga kita pertajam lagi," jelas Buda Astika. 

Dari segi presentase, jumlah anak yang soft skill-nya kurang sangat sendikit. Tapi sekolah berusaha maksimal agar tidak ada seorang pesera didik pun yang kurang dalam soft skill. 

Meski demikian, terkait kompetensi keahlian, semua industri mengakui kelebihan peserta didiknya. Bahkan industri berebut ingin memakai jasa anak didiknya. Bahkan lulusan tahun ini, 90 persen telah bekerja dengan menerima bayaran di tempat magang masing-masing. 

BACA JUGA:  Madyapadma Trisma Berjaya di Communiphoria

Terkait segelintir anak-anak yang soft skill nya kurang alias agak malas, ia menyebut dipengaruhi faktor yang sangat kompleks. Misalnya latar belakang keluarga si anak. 

"Ada anak yang agak malas. Sering telat ke sekolah. Kami cek ke rumahnya. Ternyata dia ikut membantu orangtuanya bekerja ke pasar. Bangun pagi. Belum lagi ada yang broken home. Ini penting kita cek agar tahu apakah karakternya memang malas atau ada alasan lain," jelasnya. 

Menariknya, setiap Jumat sehabis senam pagi, keluarga besar SMKN 5 Denpasar secara konsisten melakukan evaluasi. Jadi sesungguhnya review telah dilakukan seminggu sekali secara tidak langsung. "Di sini pendidikan kami benar-benar merdeka," ungkap dia. 

Poin berikutnya, review ini bertujuan mengetahui regulasi-regulasi yang terbaru dari pemerintah. Buda Astika pun selalu menginstruksikan jajarannya agar siap terhadap segala perubahan peraturan, sebab dia yakin pemerintah membuat regulasi pasti untuk tujuan yang lebih baik. 

Sementara itu, Boy Jayawibawa memuji segala capaian dan prestasi SMKN 5 Denpasar yang menurutnya sudah tak perlu diragukan lagi. Baik peserta didik, guru dan tenaga kependidikan hampir seluruhnya memiliki karakter terpuji. 

"Misalnya kalau ada keterlambatan (hak-red) guru di sini sangat sabar. Tidak pernah teriak di media sosial. Karena kami akui alur pencairannya cukup panjang. Itu bukan dari kami (Disdikpora)," kata Boy Jayawibawa. 

Ia memastikan, pemerintah dalam hal ini disdikpora tidak sekadar menuntut kewajiban guru tapi memikirkan pula haknya.

Apalagi di sekolah kejuruan, guru harus aktif membaca kebutuhan pasar agar lulusan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan industri. Ia berharap, review kurikulum memberikan dampak positif bagi pengembangan SMKN 5 Denpasar.

Scroll to Top