MANGUPURA-fajabali.com | Produksi sepeda motor dan mobil di Indonesia sejak lima tahun terakhir meningkat. Bahkan, beberapa lembaga survei mencatat, Bali merupakan pasar otomotif terbesar ke tiga setelah Jakarta dan Surabaya.
“Kita tahu setiap KK (keluarga) punya sepeda motor. Kalau ekonominya lebih baik punya mobil. Lalu dari sekian ribu produk yang masuk ke Bali tiap tahun ini, mau diapakan kalau tak punya SDM yang siap untuk itu (tenaga mekanik)?” demikian kata Kepala SMK PGRI 2 Badung, Gusti Ketut Sukadana, kemarin (23/4/2018).
Gusti Sukadana melihat produksi barang otomotif sangat progresif. Akan tetapi, hal itu tak dibarengi dengan ketersediaan mekanik yang cukup.
Dengan melihat kondisi pasar seperti itu, Sukadana mengimbau masyarakat jeli melihat peluang. Apalagi, tenaga bengkel diakuinya masih kurang untuk mem-backup produk otomotif di Bali.
Di satu sisi, Sukadana merasakan banyak sekolah otomotif yang hampir “mati” akibat minimnya minat masyarakat. Hal itu tentu berimbas pada ketersediaan SDM bidang terkait.
Sukadana berharap, masyarakat membaca peluang tersebut dengan menyiapkan modal menempa ilmu di SMK. Salah satu pilihannya, yakni SMK PGRI 2 Badung.
Bicara jaminan para lulusan, SMK PGRI 2 Badung menjalin kerjasama dalam pengadaan tenaga kerja kepada pihak industri. Para lulusan SMK teknik otomotif pun diakui Sukadana mampu kerja mandiri, dengan unggul menjadi wirausaha.
“Apakah dari jurusan (lulusan SMK) tertentu bisa membuat usaha dengan modal yang cukup besar? Kalau bengkel sepeda motor, dengan modal lima juta saja, itu (bengkel) bisa jalan. Peluang kerja sangat bagus sekali. Kalau mau kerjasama dengan sekolah atau industri, soft design-nya bisa dibantu pihak industri,” tambah dia.
Lebih lanjut dikatakan, siswa SMK otomotif disiapkan dengan latihan standar dunia kerja, seperti melakukan perbaikan dan perawatan chasis dan pemindah tenaga, overhoul mesin disel, mesin empat langkah dan dua langkah, suspensi kemudi, kelistrikan otomotif, serta perbaikan dan perawatan sepeda motor menjadi bekal menghadapi persaingan kerja.
Sukadana menerangkan, kelas Mobil telah bekerjasama dengan 40 bengkel. Untuk kelas sepeda motor telah bekerjasama dengan 65 bengkel Honda AHASS, 15 bengkel Yamaha, dan 10 bengkel Suzuki. (eka)
Save as PDF