https://www.traditionrolex.com/27 SMK PGRI 1 Badung Lepas 287 Lulusan Siap BMW - FAJAR BALI
 

SMK PGRI 1 Badung Lepas 287 Lulusan Siap BMW

(Last Updated On: 20/05/2019)

MANGUPURA-fajarbali.com | SMK PGRI 1 Badung (Skarisba) melepas 287 peserta didik kelas XII di Hotel Made Bali, Sempidi, Jumat (17/5). Lulusan yang terdiri dari kompetensi Akomodasi Perhotelan, Jasa Boga dan Multimedia itu telah dibekali keterampilan mumpuni selama tiga tahun, sehingga diyakini siap langsung bekerja, melanjutkan dan berwirausaha (BMW).



Alumni Skarisba ini, juga diharapkan mampu mendukung  program pemerintah sesuai kompetensinya untuk membuktikan kontribusi Skarisba kepada masyarakat. Demikian dikatakan Kepala Skarisba I Putu Gede Ari Nesa Wijaya, SH., di sela pelepasan.

Nesa, sapaan akrabnya,  melanjutkan, melalui keterampilan yang didapat, para lulusan juga diharapkan mampu menjaga almamater atau nama baik Skagrisba di lingkungan masyarakat, dikampus maupun ditempatnya bekerja. “Saya yakin dengan para lulusan, dengan bekal keterampilan yang didapat dan mumpuni, nantinya bisa bersaing òdan bermanfaat, baginya,” jelasnya.



Selain itu, lajut Nesa, dirinya juga mengajak para lulusan untuk tidak berpuas diri dengan apa yang telah ia dapatkan selama tiga tahun mengenyam dunia pendidikan di Skagrisba. Pihaknya juga mendorong lulusan untuk terus belajar, mengasah kemampuan, melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, maupun berkerja dan membuka usaha sendiri berbekal dari keterampilan yang dimiliki.

“Pelepasan kali ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan pelepasan tahun lalu, ini artinya animo siswa untuk melanjutkan ke sekolah kejuruan makin meningkat serta tingginya kepercayaan masyarakat terhadap mutu pendidikan di Skagrisba,” tegasnya.



Para lulusan, lanjut Nesa, Skagrisba selain melanjutkan ke perguruan tinggi, banyak siswsa juga yang sudah terserap didunia kerja. Bahkan ada juga yang membuka usaha sendiri.

Sementara  Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Kabupaten Badung, Dr. I Made Gde Putra Wijaya, SH., MH.,  mengatakan pihaknya akan  terus memberi dorongan atau motivasi kepada pengelola untuk  meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan.

“WSkarisba mampu meningkatkan prestasi dan diupayakan mencari dukungan pada semua pihak, baik pada pemerintah, swasta maupun  kepada orang tua murid,  agar lulusan terserap didunia industri dan dunia usaha,” terangnya.



Putra Wijaya juga berharapan agar para lulusan Skagrisba  mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau membuka usaha. Sesuai dengan motto Skagrisba yaitu bekerja, belajar dan membuka usaha.

Untuk diketahui, adapun peraih nilai tertinggi dari masing-masing jurusan diraih oleh  Ni Made Rai Lestari dari jurusan Akomodasi Perhotelan, dengan perolehan nilai 286,5, sedangkan  peraih nilai tertinggi jurusan Tata Boga diraih oleh I Putu Gede Suadnyana, dengan perolehan nilai 266,5 dan yang terakhir nilai tertinggi dari jurusan Teknologi Informatika diraih oleh Ni Putu Ayu Sukma Dewi dengan perolehan nilai 237,5.



“Ketiga peraih nilai tertinggi ini diberikan reward atau penghargaan, disamping juga mereka yang meraih prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama I Putu Gede Suadnyana, perwakilan kelas XII menyampaikan pesan dan kesan selama menimba ilmu di Skagrisba mengatakan, selama tiga tahun belajar, dirinya merasa banyak hal yang didapat baik pengetahuan maupun pengalaman, sangat banyak sekali. Pada tahun ini kelas XII Skagrisba lulus 100 persen, ini semua  diperoleh berkat bimbingan dari semua guru  maupun lembaga Skagrisba.

“Terima kasih kepada guru serta pegawai kami ucapkan atas semua didikan yang telah diberikan, kami juga meminta maaf atas kesalahan yang kami perbuat, baik secara sengaja maupun tidak sengaja,” ungkapnya. (gde)



 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Di Bali Tidak Ada Pengerahan Massa ke Jakarta

Sen Mei 20 , 2019
Dibaca: 7 (Last Updated On: 20/05/2019)DENPASAR-fajarbali.com | Aksi People Power menolak hasil penghitungan suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) 22 Mei di Jakarta, tidak berpengaruh terhadap Bali. Bahkan sejauh ini, tidak terlihat adanya tanda-tanda pengerahan massa besar-besaran di Bali.  Save as PDF

Berita Lainnya