I Gusti Ngurah Crisna Adijaya, S.stp, MM
DENPASAR-Fajar Bali | Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Fest yang bakal digelar pada 20 Maret hingga 22 Maret 2024 mendatang akan melibatkan ratusan SMK se- Bali. Acara ini sebagai ajang pertemuan bagi Insan vokasi dengan dunia kerja dan dunia industri (dudi).
Dalam hal ini, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga (Disdikpora) Provinsi Bali menyatakan kesiapannya pada gelaran SMK Fest yang akan berlangsung di Art Center.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikpora Bali,I Gusti Ngurah Crisna Adijaya, S.stp, MM., mengatakan, dudi menyambut baik gelaran SMK Fest, karena dinilai dapat menguntungkan kedua belah pihak. Dimana sebelumnya, dudi mengalami kesulitan dalam menghire talenta-talenta muda yang potensial.
“Kadang juga perusahaan kesulitan mencari talenta untuk direkrut atau mencari siswa magang, jadi dengan event ini akan sangat menguntungkan bagi dudi dan juga SMK,” kata Ngurah Crisna Adijaya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (20/2/2024).
Menurutnya, saat ini dunia kerja bidang pariwisata masih menjadi primadona, untuk itu, Ngurah Crisna Adijaya akan berupaya untuk merubah paradigm masyarakat bahwa selain industri pariwisata juga terdapat jurusan – jurusan lain yang memiliki daya serap dudi cukup tinggi.
“Jurusan lain seperti mesin, tari bahkan pertanian, kami ingin menggaungkan jurusan yang masih relevan dengan pariwisata yang masih belum banyak peminat,” katanya.
Masih kata Ngurah Crisna Adijaya, SMK Fest juga melibatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang telah ikut berperan dalam pengembangan skill siswa.
“SMK Fest tingkat regional pada Januari lalu berhasil mengasah kemampuan siswa dalam mengembangkan skill salah satunya pemasaran dimana saat itu lewat berbagai produk UMKM mereka berhasil meraup ratusan juta rupiah,” ungkapnya.
Kegiatan ini berawal dari 1st Indonesia Vocational Link And Match yang merupakan gagasan Universitas Stekom Semarang dan aplikasi Top Loker untuk mempertemukan dudi dengan SMK se-Indonesia.
Hal ini ditindaklanjuti dengan menggelar SMK Fest tingkat regional di enam Kabupaten/Kota di Bali pada 29 – 31 Januari lalu dengan total pengunjung mencapai 25 ribu orang dan mencatatkan transaksi mencapai Rp 147 juta dari penjualan produk UMKM yang berpartisipasi.
Selain SMK, kegiatan ini juga akan mengundang SMA, SLB dan peserta didik SMP dengan tujuan agar mereka mendapatkan gambaran lebih awal jenjang pendidikan selanjutnya mau kemana.rl
Save as PDF