NEGARA-fajarbali.com | Meski kondisinya sedang sakit, namun Ni Luh Putu Shandyra Raisakha siswi SMPN 1 Negara tetap bersemangat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Sakit jantung bocor yang dialaminya, bukanlah penghalang. Kendati sebenarnya, belum diperbolehkan masuk sekolah, namun siswi tersebut tetap berkeyakinan bisa mengikuti UNBK, dengan diantar orang tuanya. Tampak Shandyra Raisakha tetap semangat dan didampingi teman-temannya ketika berada di sekolahnya, Rabu (25/4/2018).
I Made Desi Arianto ayah Shandyra Raisakha ditemui kemarin mengatakan sakit yang dialami anaknya itu, sudah sedari kecil. Dia sebenarnya khawatir, namun anaknya tetap semangat untuk mengikuti UNBK, dengan dibekali obat-obatan ke ruangan ujian.
Ayahnya juga mengatakan sebenarnya anaknya belum boleh masuk sekolah dan harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Tetapi karena keinginan yang kuat dari anaknya, dia mengaku tak bisa berbuat banyak dan hanya dapat mendukung keinginan anaknya. Selama ujian ini, dia harus turut serta antar jemput sekolah ke SMKN 1 Negara untuk mengikuti UNBK.
“Semestinya anak saya ini masih harus mendapat perawatan lebih lanjut, tetapi karena masih ujian nasional,anak saya ingin mengikuti. Ya, saya ikuti saja, tetapi dengan catatan, jika terjadi apa-apa di sekolah, saya terpaksa akan melarikannya ke rumah sakit,” ujarnya kemarin.
Kepala SMPN 1 Negara, I Made Riantori kemarin mengatakan pihak sekolah sudah memberikan kebijakan khusus untuk Shandyra saat mengerjakan soal UNBK. Dia diperbolehkan beristirahat selama mengerjakan soaal UNBK untuk meminum obat yang dibawanya, mengingat Shandyra harus meminum obatnya selama tiga jam sekali.
“Ayahnya sudah melaporkan bahwa anaknya selama tiga jam harus minum obat dan itu sudah kita fasilitasi agar bisa beristirahat,” ujar Riantori.
Sementara Shandyra ketika ditemui mengaku hanya memiliki satu tujuan yaitu lulus sekolah dengan nilai baik dan dapat melanjutkan ke SMA yang favorit. Semngat terus terpatri hingga dia dapat mengikuti UNBK, meskipun dengan kondisi sakit.
“Saya ingin biar lulus dengan nilai yang memuaskan,” ujarnya bersemangat. Di sekolahnya, Shandyra tergolong siswa yang berprestasi. (prm)