“Si Aboetdtor”, Sampaikan Pesan Moral Mendalam kepada Umat Manusia

u10-IMG-20251222-WA0001
Aboetd Art kembali berkreasi dengan memodifikasi motor matic yang dimilikinya menjadi sebuah karya yang sarat akan nilai-nilai pesan moral.

GIANYAR-fajarbali.com | Kreativitas tanpa batas, tampaknya tepat disematkan disematkan kepada I Kadek Rudiantara alias Aboetd Art saat ini.

Setelah sukses meraih penghargaan Rekor MURI atas karya lukisan tanda tangannya, kini Aboetd Art kembali berkreasi dengan memodifikasi motor matic yang dimilikinya menjadi sebuah karya yang sarat akan nilai-nilai pesan moral.

Diberi nama “Si Aboetdtor”, karya ini menghadirkan filosofi “Tiga Dunia” atau “Tri Loka” yang menjadi landasan kosmologi Bali, yakni Bhur Loka (dunia bawah), Bwah Loka (dunia tengah), dan Swah Loka (dunia atas).

Dalam kepercayaan Hindu-Bali, ketiga dunia ini bukan hanya konsep spiritual, namun menjadi panduan keseimbangan kosmik yang menegaskan bahwa kehidupan berjalan harmonis bila semua lapisan itu selaras.

Tetapi dalam instalasi Aboetd, ketiga dunia tersebut tampak bertemu dalam keadaan yang kacau, terkontaminasi, dan hancur akibat ulah manusia sendiri.

“Melalui karya Si Aboetdtor ini, saya ingin merespon keadaan dunia yang kita tempati saat ini. Saya melihat fenomena yang terjadi saat ini, bahwa antara alam atas (Swah Loka), alam Tengah (Bwah Loka) dan alam bawah (Bhur Loka) sudah terkontaminasi sampah-sampah modern,” kata Aboetd.

Pada wujud Swah Loka, dunia atas tempat para dewa bersemayam, lanjut Aboetd, tercermin melalui simbol-simbol spiritual yang ditempatkan di bagian lebih tinggi. Patung Buddha, ornamen ritual, atau fragmen benda-benda sakral. Namun, simbol-simbol kesucian itu tampak bersanding dengan sampah dan logam. Kesannya bukan lagi suci, tetapi tercemar.

Bwah Loka, dunia tempat manusia hidup, dihadirkan melalui patung-patung kecil berbentuk manusia, benda-benda yang dulu digunakan sehari-hari, hingga telepon genggam yang menjadi simbol ketergantungan manusia modern.

Namun patung manusia dalam instalasi ini tampak lemah, kecil, dan terjepit di antara tumpukan mesin dan sampah. Seolah menunjukkan bahwa manusia kini tak lagi mampu hidup di dunia tengah. Manusia menjadi korban dari produk ciptaannya sendiri, menjadi korban dari peradabannya sendiri.

BACA JUGA:  Pengguna Honda Scoopy dan PCX di Bali Bagikan 100 Paket Sembako di Hari Valentine

Bhur Loka, atau dunia bawah, sering digambarkan sebagai ruang yang dihuni bhutakala, energi-energi destruktif, kekuatan yang liar dan tak terkendali.

Dalam karya ini, dunia bawah direpresentasikan oleh material industri yang penuh karat, kabel yang menjuntai, bagian mesin yang rusak dan bengkok, serta sampah elektronik yang terbengkalai.

Tekstur kasar, warna-warna gelap, dan bentuk-bentuk tak beraturan menghadirkan kesan dunia yang tidak terurus, penuh kekacauan dan ancaman. Ini adalah wajah Bhur Loka yang menjadi manifestasi nyata dari sisi gelap peradaban modern.

“Saya ingin agar masyarakat Bali tetap menjaga filosofi Tri Hita Karana. Melalui karya ini, saya ingin menyadarkan masyarakat Bali untuk mawas diri, berbenah dan mari kita saling merenung. Kita sebagai orang Bali jangan mau diperbudak oleh dollar dan teknologi,” tegasnya.

Dikatakan, bahwa bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan Si Aboetdtor ini yaitu fiberglass yang dibentuk seperti cover (baju). Kemudian, diberi warna dan ditempelkan sejumlah aksesoris yang berasal dari barang-barang bekas. Proses pembuatan Si Aboetdtor ini memerlukan waktu sekitar satu bulan.

Selain membuat karya instalasi dari motor, Aboetd Art juga membuat karya seni dari helm yaitu “Monsboetd”. Karya ini nantinya dijual dengan harga berkisar Rp. 3-5 juta sesuai jenis helm. Jika masyarakat berminat untuk membeli helm Monsboetd bisa pesan via Facebook “Aboetd Art II”, Instagram “Aboetd_art” dan via Whatsapp 081238489000.

Untuk diketahui, pada Minggu (21/12/2025) merupakan hari terakhir Si Aboetdtor berkeliling di jalan. Si Aboetdtor akan menjadi karya pertama yang dimuseumkan di Museum Aboetd Art. Bagi masyarakat ingin mengetahui dan melihat karya Si Aboetdtor bisa langsung mengunjungi Museum Aboetd Art, tepatnya di Yoga Amertham Retreat and Resort, Jalan Raya Bona, Gianyar.

BACA JUGA:  Gelar Juara Asia Diperebutkan Dua Pebalap Astra Honda

BERITA TERKINI

TERPOPULER

Scroll to Top