BANGLI - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Setelah secara resmi dilakukan penutupan sementara, Kawasan obyek wisata Pengelipuran, yang berada di Kelurahan Kubu, Bangli, kini menjadi salah satu sasaran lokasi prioritas penyemprotan cairan disinfektan yang dilakukan petugas gabungan BPBD Propinsi Bali bersama BPBD Kabupaten Bangli, Rabu (17/03/2020).
Penyemprotan tidak hanya dilakukan di ruas jalan setapak, angkul-angkul rumah warga saja. Namun juga dilakukan hingga masuk rumah-rumah warga yang selama ini kerap dikunjungi para wisatawan karena keunikan tatanan bangunannya bercirikan atap bambu.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Propinsi Bali, I Gusti Made Semarajaya yang memimpin kegiatan tersebut, menyampaikan, penyemprotan yang dilakukan tidak hanya menyasar obyek wisata Pengelipuran saja. “Dengan bersinergi dengan BPBD Kabupaten, ada empat titik penyemprotan yang kita sasar di Bangli. Yakni, lingkungan kantor Bupati Bangli, Obyek Wisata Pengelipuran, Pura Kehen dan Pasar Kidul,” ungkapnya.
Pihaknya juga menghimbau, dalam upaya memutus rantai penyebaran virus corona yang terpenting dilakukan sesuai himbauan Gubernur Bali. Salah satunya, menghindari sentuhan langsung dengan orang lain. “Kepada masyarakat kami juga menghimbau agar tetap tenang dan tidak resah. Tetap jaga kesehatan dengan rajin cuci tangan dan budayakan hidup sehat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Pengelola Obyek Wisata Pengelipuran I Nengah Moneng menyambut baik upaya penyemprotan yang dilakukan petugas BPBD Bali dan BPBD Kabupaten Bangli. “Upaya lanjutan, kami juga telah membeli disinfektan seharga tujuh juta untuk melanjutkan penyemprotan ke rumah-rumah warga,” tegasnya.
Lebih lanjut, pihaknya kembali menegaskan obyek wisata Pengelipuran ditutup sementara dari tanggal 18 maret hingga 30 maret 2020 mendatang mengacu surat edaran Gubernur Bali dan Bupati Bangli terkait penanganan virus covid-19 yang kemudian ditindaklanjuti paruman oleh desa adat dan sudah sepakat melakukan penutupan untuk kunjungan. “Keselamatan warga bagi kami lebih penting. Sementara pariwisata adalah bonus bagi masyarakat desa Pengelipuran yang selama ini telah menjaga dan melestarikan adat dan budaya,” pungkasnya. (arw)