Setahun Penuh Keajaiban, Magic Garden Nuanu Creative City Kembang Jadi Pusat Edukasi Alam Terpopuler di Bali

u7-2025-12-04-at-21.31.02
Magic Garden, fasilitas edutainment botani seluas 3.600m2 dalam Nuanu Creative City.

TABANAN-fajarbali.com | Nuanu Creative City merayakan satu tahun pencapaian signifikan melalui Magic Garden, fasilitas unggulan yang kini menjadi pusat edukasi alam paling populer di Bali. Berawal dari komitmen Nuanu untuk mendedikasikan 70% lahannya sebagai ruang hijau dan habitat bagi flora serta fauna asli, Magic Garden sukses bertransformasi dalam 12 bulan.

Sejak diluncurkan pada tahun 2024 dengan tiga fasilitas awal yakni Kebun Kupu-Kupu, Galeri Botani, dan Taman Anggrek, tempat ini telah berkembang menjadi ekosistem yang fokus pada pembelajaran regenerasi, keanekaragaman hayati, dan lingkungan. Pertumbuhan ini menegaskan posisi Magic Garden sebagai destinasi utama bagi keluarga dan institusi pendidikan untuk berinteraksi langsung dengan alam.

Dalam kurun waktu setahun, Magic Garden menunjukkan perkembangan luar biasa, baik secara kuantitas maupun kualitas. Jumlah fasilitas melonjak dari tiga menjadi delapan, dengan penambahan lima wahana baru yang berfokus pada ekologi praktis dan penelitian, yaitu: Permaculture Garden, Biota Lab, Miyawaki Forest, Rabbit Park, dan tampilan awal The Glow Project.

Penambahan ini tidak hanya memperkaya pengalaman pengunjung, tetapi juga mempertajam fokus keanekaragaman hayati, seperti ditunjukkan oleh keberhasilan fasilitas dalam menjaga tingkat kelangsungan hidup kupu-kupu 10x lipat lebih tinggi dibandingkan di alam liar, serta implementasi program reforestasi Miyawaki yang intensif.

"Di Nuanu, tujuan kami adalah untuk membangun ekosistem secara konsisten sehingga menjadi inkubator bagi orang yang berbakat untuk bekerja dengan tanaman dan serangga," ujar Brand & Communications Director Nuanu Creative City, Ida Ayu Astari Prada.

Visi ini diwujudkan melalui inisiatif nyata, termasuk melepasliarkan lebih dari 14.000 kupu-kupu, menjalin 30+ kerja sama dengan sekolah, dan mendedikasikan ruang konservasi untuk flora Bali yang terancam punah, termasuk salah satu bunga nasional, Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis). Magic Garden berfungsi sebagai "kelas belajar yang hidup" di mana kepedulian terhadap alam ditumbuhkan melalui lokakarya interaktif, seperti 21 sesi terrarium dan kokedama yang telah diselenggarakan.

BACA JUGA:  Logo Edisi Ke-9 dan Tema BBTF 2023 Dilaunching, Wujudkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan

Sebagai puncak perayaan ulang tahun pertama, Magic Garden memberikan cuplikan dari The Glow Project, proyek ambisius yang telah dikembangkan selama dua tahun dan paling dinanti. Rencananya dibuka resmi pada tahun 2026, wahana ini menghadirkan pengalaman edukatif unik dengan menampilkan 13 organisme bioluminesen dan 31 spesies tanaman fluoresen.

Proyek ini bertujuan mengajarkan pengunjung bagaimana organisme menggunakan cahaya untuk komunikasi dan pertahanan diri, serta kontribusinya pada kesehatan ekosistem. "Ketika orang mengerti bagaimana peran cahaya di alam, mereka secara alami menjadi lebih terhubung dengan ekosistem di sekitar mereka," jelas Komang Sri Junisabtika, Venue Manager Magic Garden.

The Glow Project akan menawarkan pengalaman eksklusif pada malam hari, dibuka untuk umum dengan harga Rp250.000 per orang. Pengunjung wajib didampingi pemandu khusus untuk dapat mengamati organisme bercahaya secara dekat dan mendalami peran ekologisnya. Selain menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati, Magic Garden juga berfungsi sebagai ruang seni, baru-baru ini menyelenggarakan pameran pertamanya, Liana Reverie, di Labyrinth Art Gallery.

Memasuki tahun kedua, Magic Garden memperkuat posisinya sebagai destinasi edukatif utama bagi murid sekolah dan keluarga di Bali. Dengan fokus berkelanjutan pada perawatan keanekaragaman hayati dan penumbuhan rasa ingin tahu terhadap alam melalui pendekatan yang tidak biasa dan interaksi langsung, Magic Garden Nuanu Creative City telah menetapkan standar baru untuk pembangunan kota kreatif yang selaras dengan konservasi lingkungan, menjadikannya warisan penting bagi generasi Bali mendatang. (M-001)

BERITA TERKINI

TERPOPULER

Scroll to Top