Sengkete Tanah, Ratusan Warga Masyarakat Serbu Kantor BPN

WhatsApp Image 2025-09-23 at 17.50.49_2fba8333
Simulasi yang digelar Mapolres Buleleng di depan kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Buleleng

BULELENG-fajarbali.com | Ratusan warga masyarakat mendatangi kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Buleleng. Kedatangan warga masyarakat itu guna menuntut atas hak tanahnya yang hilang akibat tidak keseriusan pihak BPN dalam menangani kasus tanah yang terjadi, Selasa (23/9/2025) pagi.

Warga masyarakat yang datang menggunakan beberapa mobil pikup dengan membawa bendera Merah Putih langsung turun di depan kantor BPN dan bermaksud langsung masuk ke halaman kantor BPN Buleleng dengan membawa spanduk yang isinya ketidak puasan akibat kinerja BPN selama ini yang mengakibatkan tanah hak milik warga menjadi hilang lantaran diambil alih pihak infestor.

Syukur, saat warga merengsek akan masuk ke halaman kantor yang ada di Jalan Dwi Sartika Singaraja itu, dihadang ratusan dalmas yang bersenjatakan lengkap seperti gas air mata, tameng, tongkat yang sudah siap siaga menutup pintu masuk halaman kantor BPN.

Bukan hanya anggota dalmas, satu buah mobil Armored Water Canon (AWC) juga sudah disiapkan polisi di sisi Selatan kantor sehingga massa yang ingin menyampaikan aspirasinya dengan anarkis mampu dihadang jajaran kepolisian dengan meluncurkan gas air mata oleh mobil AWC.

Mungkin seperti itulah Gambaran saat pelaksanaan simulasi penghalau massa yang dilakukan jajaran Mapolres Buleleng. Menurut Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi saat dikonfirmasi di Lokasi dilaksanakannya simulasi mengatakan dalam pelaksanaan tersebut merupakan pembekalan para anggota dalam menghadapi aksi demontrasi yang terjadi di masyarakat.”Kegiatan ini merupakan pembekalan kepada para anggota dalam menghadapi demontrasi yang terjadi. Kegiatan ini juga merupakan memberikan perlindungan kepada masyarakat lemah sehingga masyarakat yang lainnya dapat melaksanakan aktifitas seperti biasa bila terjadi demontrasi,”jelasnya.

Dalam penanganan unjuk rasa lanjut Widwan, kemungkinan bisa terjadi perbuatan anarkis lantaran disusupi profokator dengan adanya hal itu para anggota kepolsian dalam menangani hal itu bisa dilakukan dengan adanya pelatihan melalui simulasi tersebut.”Sudah barang tentu unjuk rasa bisa terjadi perbuatan anarkis dengan adanya simulasi ini para anggota mengetahui seperti apa penanganannya sehingga dengan tepat dan baik dalam menjaga keamanan serta ketertiban,”tuturnya lagi.

BACA JUGA:  Curi Kotak Amal, Polisi Berhasil Gulung Tiga Pelaku

Dikonfirmasi apakan dengan adanya catatan kelabu yang terjadi di Kabupaten Buleleng ditahun 1998-1999 silam lantaran terjadi pembakaran beberapa kantor termasuk kantor BPN? Sutadi membenarkan dengan pandangan tersebut sehingga pelaksanaan simulasi sangat perlu dilakukan. Hal itu untuk meningkatkan keterampilan serta kemampuan sehingga para anggota lebih profisional dalam menangani aksi yang terjadi.”Memang betul kita melihat pengalaman yang terjadi ditahun 1998-1999 yang terjadi sehingga kita melakukan simulasi ini di kantor BPN. Hal ini dilakukan untuk meningkatakan keterampilan serta persiapan anggota bila menghadapi unjuk rasa,”lanjutnya.

Dalam hal ini juga kami bisa lebih memberikan pengarahan dalam penggunaan peralatan sebagai pelengkap dalam menghalui massa seperti tongkat, gas air mata dan yang lainnya.”Disini kita dapat memberikan arahan serta pemahaman dan keterampilan anggota dalam menggunakan peralatan yang dilengkapi bila terjadi unjuk rasa sehingga para anggota lebih paham dan mengerti,”tutupnya. @gus

Scroll to Top