Sekolah Lansia: Ruang Tumbuh untuk Lansia Mandiri dan Produktif

u10-IMG-20251110-WA0006
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menghadiri Wisuda Sekolah Lansia “Werdha Winangun Urip” Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara. 

MANGUPURA-fajarbali.com | Di tengah meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Bali, hadirnya Sekolah Lansia “Werdha Winangun Urip” Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, menjadi simbol nyata bahwa proses belajar tidak berhenti karena usia.

Sekolah ini menjadi ruang baru bagi para lansia untuk tumbuh, berbagi pengalaman, dan menemukan kembali makna hidup yang produktif.

Setahun sejak berdiri pada Desember 2024, sebanyak 50 lansia resmi diwisuda. Mereka bukan hanya “tamat sekolah”, tetapi juga lulus dengan kesadaran baru: bahwa menjaga tubuh tetap sehat dan pikiran tetap aktif adalah kunci bahagia di masa tua.

Konsep Lansia SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat) yang diusung BKKBN kini bukan sekadar slogan, melainkan praktik nyata yang hidup di tengah masyarakat Dalung.

Lansia Berdaya, Masyarakat Sejahtera

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Dr. dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For, MARS, menjelaskan bahwa Sekolah Lansia merupakan bagian dari program Quick Win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN, yaitu Sidaya (Lanjut Usia Berdaya). 

Program ini bersinergi dengan PJP (Program Jaminan Produktivitas), pemeriksaan kesehatan rutin, dan pelatihan keterampilan bersama Kementerian Ketenagakerjaan.

“Tujuannya jelas: agar para lansia tetap berdaya guna, tetap merasa dibutuhkan, dan mampu berkontribusi bagi masyarakat,” ujarnya.

BKKBN juga mendorong lahirnya kebijakan yang memberi ruang bagi tenaga kerja lansia mandiri di sektor swasta, sebagaimana peluang yang kini tersedia bagi penyandang disabilitas. 

Harapannya, para lansia dapat terus aktif dan berperan, bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai penggerak sosial di lingkungannya.

Keluarga dan Desa Jadi Penopang Semangat Lansia

Keberhasilan program ini tak lepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Badung, perangkat desa, dan keluarga para peserta.

BACA JUGA:  ITDC Bagikan 1.200 Paket Sembako dan 600 Santunan Anak Yatim Piatu ke Enam Desa Penyangga The Mandalika

“Keluarga adalah energi luar biasa yang membuat para lansia mampu menyelesaikan pendidikan dengan semangat. Mereka bukan hanya belajar untuk diri sendiri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi anak-cucu,” ujar Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali.

Ia berharap, keberhasilan Desa Dalung bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Bali untuk mendirikan sekolah lansia serupa, agar semakin banyak warga lanjut usia dapat menikmati masa tua yang sehat, mandiri, dan penuh makna.

Setiap Desa Harus Punya Sekolah Lansia

Dalam kesempatan Wisuda Sekolah Lansia Desa Dalung, Senin (10/11/2025), Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa menegaskan bahwa pembangunan manusia menjadi fokus utama pemerintah daerah. “Tidak cukup membangun infrastruktur saja, tapi juga membangun manusianya,” ujarnya.

Ia mengapresiasi Desa Dalung sebagai pelopor sekolah lansia dan berkomitmen untuk memperluas inisiatif ini ke seluruh desa di Kabupaten Badung.

Pemerintah juga meluncurkan berbagai program sosial untuk lansia, seperti bantuan Rp5 juta bagi warga berusia 75 tahun ke atas setiap hari ulangtahun mereka, layanan homecare, dan makanan tambahan bagi lansia rentan.

“Saya ingin setiap desa punya Sekolah Lansia agar para lansia bisa berinteraksi dan bahagia,” katanya.

Menurut Bupati, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. “Kalau kita tetap berpikir dan berinteraksi, kemungkinan penyakit amnesia itu tidak ada,” pesannya.

Dengan meningkatnya usia harapan hidup warga Badung hingga 74 tahun, program seperti Sekolah Lansia di Dalung menjadi bukti nyata bahwa pembangunan manusia seutuhnya dimulai dari perhatian terhadap mereka yang telah lebih dahulu berjuang untuk daerah ini.

 

 

 

BERITA TERKINI

TERPOPULER

Scroll to Top