Sebanyak 6. 336 Maba Unud Ikuti PKKMB, Usung Tema “Ksatria Daniswara Swadharmaning Nayyotama”

“Ksatria Daniswara Swadharmaning Nayyotama”, mengandung makna seseorang yang tangguh, dipandu dengan kecerdasan yang unggul dalam mengabdikan diri untuk mencapai hasil terbaik bagi diri sendiri dan masyarakat secara bijaksana serta penuh dedikasi.

(Last Updated On: )

PKKMB UNRektor Unud Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T.,Ph.D.,IPU.,ASEAN Eng., membuka PKKMB 2024 di Kampus Bukit, Jimbaran, Badung, Selasa (13/8/2024).

MANGUPURA-fajarbali | Universitas Udayana (Unud) membuka kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru tahun 2024, dengan tema “Ksatria Daniswara Swadharmaning Nayyotama”, bertempat di Kampus Unud Bukit, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Selasa (13/8/2024).

Ketua Panitia PKKMB Unud 2024, Dr. I Made Artha Wibawa, SE., MM., melaporkan, PKKMB tahun ini diikuti sebanyak 6.336 orang, termasuk 98 orang mahasiswa periode sebelumnya.

Terkait tema, Artha Wibawa menjelaskan “Ksatria Daniswara Swadharmaning Nayyotama”, mengandung makna seseorang yang tangguh, dipandu dengan kecerdasan yang unggul dalam mengabdikan diri untuk mencapai hasil terbaik bagi diri sendiri dan masyarakat secara bijaksana serta penuh dedikasi.

PKKMB 2024, menurutnya, adalah kali keduanya Unud memberikan ruang kepada mahasiswa, untuk berperan aktif sebagai panitia dalam pelaksanaaannya, dimana dengan adanya tiga unsur yang tergabung dalam kepanitiaan, yaitu dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.

Hal ini diharapkan mampu memberikan warna dan suasana yang baru dengan pemikiran-pemikiran yang baru, penuh dengan inovasi sesuai irama terkini.

“Walaupun demikian PKKMB ini tetap mengacu pada pedoman, kaidah, nilai dan aturan main serta tidak terlepas dari etika pengenalan kehidupan kampus itu sendiri,” jelasnya.

Seluruh maba, sangat diharapkan berperan aktif ikut membangun, merawat, serta memajukan Unud yang berpedoman pada Visi Unggul, Mandiri dan Berbudaya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Unud Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T.,Ph.D.,IPU.,ASEAN Eng., mengucapkan selamat datang kepada ribuan mahasiswa baru tersebut, setelah melalui perjuangan dan persaingan yang demikian ketat demi menjadi bagian keluarga besar Unud.

Menurut rektor, PKKMB merupakan kegiatan rutin dilaksanakan setiap awal tahun akademik, terdiri dari kegiatan pengenalan Tridharma Perguruan Tinggi bagi setiap mahasiswa ketika memasuki bangku kuliah yang dimaksudkan untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, cinta tanah air, serta pengenalan kegiatan kurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler yang mempercepat adaptasi mahasiswa baru dengan lingkungan kampusnya.

Prof. Ngakan melanjutkan, banyak mahasiswa baru yang secara psikologis belum siap untuk melaksanakan proses pembelajaran pendidikan tinggi yang berbasis pada otonomi keilmuan dan kebebasan mengembangkan mimbar akademis. 

“Kesiapan mahasiswa dalam memasuki kehidupan kampus sangat penting oleh karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap kesuksesan yang bersangkutan dalam menempuh studinya. Melalui PKKMB akan diberikan pemahaman tentang berbagai aspek pengetahuan dibidang pendidikan tinggi termasuk sarana-prasarana yang dapat dimanfaatkan serta cara memanfaatkannya,” terang Prof. Ngakan.

PKKMB, lanjut rektor, merupakan kegiatan wajib diikuti oleh setiap mahasiswa baru di lingkungan Unud. Hal ini penting dilakukan agar setiap mahasiswa mempunyai kesiapan lebih dini untuk beradaptasi dalam proses pembelajaran. Disamping itu telah ditetapkan bahwa setiap lulusan, baru bisa mengikuti wisuda apabila telah dinyatakan lulus dalam kegiatan PKKMB.

Oleh karena itu, diharapkan mahasiswa baru dengan sungguh-sungguh mengikuti kegiatan ini karena Pengenalan Kehidupan Kampus merupakan bagian dari budaya akademik dan melalui budaya akademik kita akan mampu meningkatkan daya saing bangsa.

Ia berpesan, bahwa menjadi mahasiswa dan mengenyam pendidikan tinggi adalah salah satu fase penting kehidupan untuk mencapai cita-cita. Pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan serta teknologi untuk meningkatkan daya saing dalam menghadapi globalisasi di segala bidang.

Mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan (agent of change), agen penggerak (agent of driven), dan agen pelopor (agent of creator) untuk menghasilkan berbagai solusi atas permasalahan yang dihadapi bangsa.

Kunci solusi atas permasalahan tersebut adalah pendidikan yang berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). “Bila SDM kita memiliki daya saing yang tinggi dan mampu mengelola Sumber Daya Alam (SDA) sendiri, maka Indonesia akan menjadi negara yang maju dan disegani,” tegasnya.

“Bonus demografi kita diperkirakan th 2030-2040 , dimana jumlah penduduk 60% lebih berada pada usia produktif 15-64 tahun, momentum ini harus bena-benar kita persiapkan dan manfaatkan dg memberikan Pendidikan yang memadai, menyediakan lapangan pekerjaan untuk mencapai visi Indonesia emas 2045. Jika terlewatkan bisa saja nanti aging populationnya lebih banyak maka kita mengalami kemunduran lagi,” pungkas rektor.

Ia berpendapat, SDM yang mempunyai potensi besar menentukan kemajuan bangsa Indonesia adalah mahasiswa. Sebab mahasiswa adalah manusia dewasa yang memiliki kemerdekaan dan keberanian untuk menentukan masa depannya sendiri.

Ada banyak cara mengembangkan diri di kampus. Selain kegiatan membangun kompetensi akademik di kelas, mahasiswa juga mempunyai banyak kesempatan berkiprah di luar kelas melalui pengembangan prestasi, kewirausahaan, organisasi kemahasiswaan, olahraga, seni, dan pengabdian masyarakat, termasuk di antaranya kesempatan mengikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dapat memberikan pengalaman pembelajaran di luar kampus untuk mendapatkan rekognisi sks sesuai beban belajar mahasiswa.

“Selalu ada jalan bagi mereka yang berpikir merdeka dan berjuang dengan cerdas dan tekun. Kebijakan MBKM telah mengubah perguruan tinggi menjadi adaptif untuk mereorientasi kurikulum sesuai kebutuhan nasional dan kebutuhan global, serta disesuaikan dengan karakteristik yang lazim di Indonesia,” katanya.

Selama masa perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan berbagai kompetensi akademik dan non-akademik, juga memperbanyak pengalaman dan berkolaborasi multidisiplin.

Kegiatan PKKMB dapat menjadi wahana awal yang penting untuk mengubah paradigma mahasiswa baru dari sekedar belajar di perguruan tinggi menjadi mampu menyusun langkahnya secara mandiri untuk dapat berkontribusi dan bermanfaat bagi Indonesia.

 

 

Next Post

Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia Desa Canggu, Kader Dilatih Buat Menu Sehat

Sel Agu 13 , 2024
Kejadian obesitas pada lansia di Desa Canggu cukup tinggi, mencapai 60,32%.
CANGGU1

Berita Lainnya